Bagikan:

JAKARTA - Wakil Presiden ke ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla (JK) akhirnya menyatakan dukungannya kepada capres nomor urut 1 Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Hal ini diungkapkan dalam acara yang dihadiri Juru Bicara Kampung AMIN di Makassar, Sulawesi Selatan.

Juru Bicara JK, Husain Abdullah menjelaskan, JK mengumumkan sikap politiknya karena merasa perlu menyampaikan pesan kepada masyarakat agar tidak keliru dalam menentukan pilihan di kontestasi Pilpres 2024.

"Karena merasa punya tanggung jawab moral agar rakyat tidak salah dalam memilih pemimpin yang akan memimpin Indonesia dalam 5 tahun ke depan, maka Selasa 19, Desember di Makassar, M. Jusuf Kalla menyampaikan secara terbuka jika dirinya memilih Anies Baswedan yang berpasangan dengan Muhaimin Iskandar," kata Husain kepada wartawan, dikutip Rabu, 20 Desember.

Selama ini, JK masih belum secara terbuka mengungkapkan arah dukungannya. Mengingat, JK mengemban sebagai Ketua Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat.

"Selama ini ia menyampaikan dirinya netral, tetapi sebagai warga negara Pak JK tentunya memiliki pilihan politik. Berdasarkan track record Anies Baswedan yang ia ketahui, Pak JK berkeyakinan jika Anies adalah orang yang tepat memimpin Indonesia ke depan," urai Husain.

JK menganggap Anies adalah murid politiknya sejak Anies berkarier di bidang pendidikan. JK pun menilai Anies memiliki pengetahuan, pengalaman, kejujuran, dan integritas sebagai calon pemimpin.

"Bagi JK, Anies seorang bersikap adil, mengerti ekonomi dasar dan penuh perhitungan. Dan yang tidak kalah pentingnya, Anies dan Cak Imin memiliki dasar agama yang kuat," tutur dia.

Dalam acara di Makassar kemarin, JK mengaku dirinya hadir untuk menegaskan dukungannya kepada Anies, setelah ia kerap ditanya oleh sejumlah pihak tentang dukungan politiknya.

"Saya datang dan ditanya apa sikap bapak di Makassar ini? Saya betul-betul menyampaikan sikap saya. Mudah-mudahan ada manfaatnya untuk anda semua," kata JK.

JK menegaskan dirinya mendukung Anies dalam kontestasi politik ini secara individu. Sebab, sebagai Ketua PMI Pusat, JK tak bisa secara aktif mendukung salah satu capres-cawapres.

"Saya datang ke sini untuk objektif menyampaikan apa pilihan pribadi saya karena saya tentu punya batasan-batasan," ujar JK.