Bagikan:

JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) melakukan sejumlah antisipasi potensi bencana geologi saat libur Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi Kementerian ESDM, Hendra Gunawan mengatakan, pihaknya menyiagakan tim tanggap darurat bencana geologi yang siaga 24 jam agar libur akhir tahun berjalan lancar dan aman.

"Tim tanggap darurat bencana geologi akan merespons dengan cepat, juga meningkatkan pemantauan gunung api secara cermat di beberapa gunung api aktif di Indonesia," kata Hendra dalam Konferensi Pers 'Posko Nasional Sektor ESDM Hari Raya Natal 2023 dan Tahun Baru 2024' di Jakarta, Jumat 15 Desember, disitat Antara.

Hendra mengatakan Badan Geologi memberikan peta sebaran titik rawan gerakan tanah pada jalur jalan di Pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi kepada pemerintah daerah dan Kepolisian Daerah di wilayah tersebut.

Kemudian, membuat peta prakiraan wilayah potensi terjadi gerakan tanah, yang diperbaharui setiap akhir bulan.

Selanjutnya, membuat laporan/tanggapan dan rekomendasi teknis penanggulangan bencana geologi, baik itu letusan gunung api, gempa bumi, tsunami atau gerakan tanah.

"Bisa diakses secara daring, gunanya untuk memitigasi bencana geologi," katanya.

Pada kesempatan yang sama, Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati mengatakan perlunya sinergi seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan kecukupan pasokan serta distribusi energi khususnya di daerah rawan bencana.

Menurut dia, potensi bencana geologi harus diantisipasi sedini mungkin agar pelayanan kepada masyarakat pada periode Natal dan tahun baru dapat berjalan dengan lancar.

Sebagai Ketua Posko Nasional Sektor ESDM, BPH Migas menjalin sinergi dengan pihak Kepolisian terkait jalur distribusi bahan bakar serta lalu lintas.

Sinergi dengan Kementerian Perhubungan di sektor darat, laut dan udara terkait peningkatan pergerakan masyarakat.

Juga dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) dan PT Jasa Marga terkait kesiapan jalur tol dan fasilitas rest area.

"Termasuk Badan Geologi dan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait prakiraan cuaca untuk antisipasi daerah rawan bencana dan cuaca ekstrem. Dengan sinergi ini diharapkan hal-hal yang menjadi hambatan atau kendala dapat diatasi bersama dan diantisipasi lebih awal," kata Erika.