Bagikan:

BANDUNG - Jumlah korban tewas akibat insiden minibus tertabrak kereta api feeder (pengumpan) Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Whoosh di titik perlintasan sebidang tanpa palang pintu Kampung Sumur Bor, Desa Cilame, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat bertambah jadi empat orang.

Hingga pukul 19.00 WIB, tercatat ada empat korban meninggal dunia, sedangkan dua orang korban lainnya masih menjalani perawatan intensif di ruang IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cibabat Kota Cimahi. Sebelumnya korban tewas tiga orang.

Neneng Rosmayanti (44 tahun), penumpang minibus, akhirnya meninggal dunia setelah mendapat perawatan selama 2,5 jam di ruang IGD. Salah satu penumpang kendaraan minibus yang tertabrak KA feeder Whoosh itu meninggal sekitar pukul 16.00 WIB.

Korban yang masih satu keluarga ini, awalnya mengalami kondisi kritis trauma di kepala bersama dua korban lainnya Ratih (13) dan Syakila (4) hingga harus menjalani perawatan di IGD.

Kabid Pelayanan RSUD Cibabat dr Nina Mulyani mengatakan, pihaknya menerima enam pasien korban kecelakaan di RSUD Cibabat sekitar pukul 13.30 WIB.

"UGD RSUD Cibabat kami menerima korban laka pada pukul 13.30 WIB, enam orang korban masuk ke IGD, tiga dinyatakan meninggal dan tiga dalam perawatan dengan cedera bagian kepala berat," ujar dr Nina dalam keteranganya Kamis malam.

Lebih lanjut, kata Nina, satu dari tiga korban yang menjalani perawatan dengan cedera kepala berat, tepat pada pukul 16.00 WIB, atas nama Neneng Rosmayanti (49 tahun ) dinyatakan meninggal dunia.

"Jadi total korban empat meninggal dan dua masih dalam penangan intensif dengan kondisi cedera kepala berat," ucap Nina.

Sedangkan untuk identitas para korban yang meninggal dunia berdasarkan data yang dihimpun, di antaranya anak di bawah umur.

"Korban yang meninggal itu, satu usia 45 tahun laki-laki, lalu dua anak dengan usia 2 tahun dan 6 tahun, satu lagi bertambah dengan dengan identitas ibu Neneng itu usia 49 tahun," tuturnya.
Nina menambahkan untuk dua orang korban yang masih hidup dan masih dalam perawatan, diakui Nina kondisi keduanya masih kritis.

"Kondisi pasien yang sekarang masih dalam penanganan kami dengan kondisi masih kritis anak usia 13 tahun dengan anak usia 5 tahun," pungkasnya.