JAKARTA - Calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo mengatakan tak perlu panik untuk menanggapi hasil survei yang menyebut adanya kenaikan pemilih belum memilih capres-cawapres (undecided voters).
"Saya mendapatkan ide juga dari para pollster yang lain. Mereka menyampaikan 'sudah mulai terakhir tapi undecided voter malah naik ya. Ada apa?' Nah ini cerita-cerita yang menurut saya enggak apa-apa, saya bilang enggak usah panik," kata Ganjar dalam wawancara eksklusif dengan ANTARA, Rabu, 13 Desember.
Ganjar mengatakan naiknya undecided voters tersebut harus menjadi cambuk bagi pihaknya untuk lebih gencar turun ke masyarakat dan meyakinkan publik untuk memberikan suaranya.
"Kita jadikan sebagai refleksi, dan harus turun ke rakyat untuk berbicara dengan rakyat lebih detail lagi. Itu mencambukkan," ujarnya.
Dirinya juga tak mempermasalahkan soal survei tersebut, menurutnya nanti akan ada survei-survei lainnya yang akan menjadi pembanding.
"Jadi kami terima saja dari seluruh polling yang ada dan pasti nanti akan ada polling-poling yang lain untuk bisa membandingkan," tuturnya.
BACA JUGA:
Litbang Kompas dalam hasil survei terbarunya yang disiarkan di Jakarta, Senin (11/12), menunjukkan tingkat keterpilihan (elektabilitas) pasangan calon presiden (capres)-calon wakil presiden (cawapres) nomor urut 2, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul dengan perolehan 39,3 persen suara dari total 1.364 responden yang diwawancara.
Di posisi kedua, ada pasangan calon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar memperoleh 16,7 persen suara, dan pasangan calon nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfud Md menempati posisi terbawah 15,3 persen.
Sementara itu, jumlah responden survei Litbang Kompas yang belum menentukan pilihan (swing voter/undecided voter) mencapai 28,7 persen, lebih tinggi dari perolehan dua pasangan capres-cawapres.