JAKARTA - Presiden Joko Widodo meminta jajarannya untuk memperhatikan stabilitas harga bahan pokok, yang mana beberapa diantaranya seperti beras dan cabai relatif masih tinggi di beberapa daerah.
Hal itu menjadi salah satu poin yang disampaikan Presiden dalam pengantar pada Sidang Kabinet Paripurna di Istana Negara, Jakarta, Senin, 11 Desember.
“Yang berkaitan dengan stabilitas harga, utamanya harga-harga bahan pokok. Saya kira yang masih tinggi beras, cabai,” kata Jokowi dilansir ANTARA.
Presiden mengatakan terdapat masalah pasokan dan distribusi terkait harga kebutuhan pokok tersebut, sebab harga cabai di sejumlah daerah memiliki perbedaan signifikan.
see_also]
- https://voi.id/berita/337972/bebas-dari-hukuman-mati-3-anggota-tni-pembunuh-imam-masykur-divonis-penjara-seumur-hidup
- https://voi.id/berita/337952/suaranya-tergerus-di-basis-jokowi-ganjar-kita-turun-dan-lihat-sebabnya-apa
- https://voi.id/berita/337946/jokowi-pengungsi-rohingya-sementara-kita-tampung
- https://voi.id/berita/337944/disalip-amin-di-survei-litbang-kompas-ganjar-masih-ada-waktu
- https://voi.id/berita/337937/anies-bumn-tidak-boleh-matikan-swasta
- https://voi.id/berita/337929/dijuluki-alumnus-ugm-paling-memalukan-jokowi-boleh-boleh-saja-tapi-ada-etika-sopan-santun-ketimuran
[/see_also]
“Ini ada masalah pasokan, ada masalah distribusi karena di sebuah provinsi ada yang harga cabai rawitnya Rp50 ribu, tapi di Jawa ada yang Rp110 sampai Rp130 (ribu). Tolong dilihat betul lebih detail lagi,” kata Presiden.
Dalam Sidang Kabinet Paripurna yang dihadiri menteri Kabinet Indonesia Maju serta pimpinan lembaga negara, secara umum dibahas tiga hal yakni persiapan Natal Tahun 2023 dan Tahun Baru 2024, kondisi perekonomian terkini, serta evaluasi program dan kegiatan tahun 2023.