Bagikan:

RIAU - Basarnas Pekanbaru dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau mengirimkan sejumlah personel untuk membantu proses evakuasi pendaki terjebak erupsi Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar).

"Kami telah memberangkatkan 10 personel Basarnas Pekanbaru pada Senin ini untuk membantu proses evakuasi pendaki Gunung Marapi," kata Kepala Basarnas Pekanbaru Budi Cahyadi dalam keterangannya, Senin 4 Desember, disitat Antara.

Jika sudah tiba di lokasi, lanjut dia, tim akan langsung berkoordinasi dengan unsur terkait di lapangan dengan harapan proses evakuasi berjalan lancar dan para korban dapat segera ditemukan.

Kepala Pelaksana BPBD Riau M Edy Afrizal menambahkan, pihaknya ikut mengirimkan empat orang personel untuk membantu proses evakuasi.

"Kami kirim empat personel karena hingga saat ini masih ada pendaki asal Riau yang belum turun," katanya.

Kabid Rehabilitasi dan Rekonstruksi BPBD Riau Rozita mengatakan dari 75 pendaki Gunung Marapi, 29 orang di antaranya berasal dari Riau. Sebagian dari mereka sudah turun, dan sisanya 6 pendaki lagi belum turun.

"Tadi kami sudah berkoordinasi dengan BPBD Sumatera Barat, masih ada enam pendaki asal Riau yang belum turun," ujar Rozita.

Petugas pemantau Gunung Merapi Ahmad Rifandi mengatakan erupsi terjadi pada Minggu 3 Desember pukul 14.54 WIB dan menyemburkan abu vulkanik sekitar 3.000 meter

"Tinggi kolom letusan teramati sekitar 3.000 meter di atas puncak atau sekitar 5.891 meter di atas permukaan laut. Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal ke arah timur," katanya.

Dia mengimbau masyarakat di sekitar Gunung Marapi, pengunjung, atau wisatawan, tidak mendaki Gunung Marapi pada radius tiga kilometer dari kawah/puncak.

Gunung Marapi merupakan salah satu gunung aktif di Sumatera Barat. Gunung ini terletak di wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, dengan ketinggian 2.891 mdpl.