Bagikan:

JAKARTA - Masih ingat janji makan siang dan susu gratis bagi anak sekolah dalam rencana program pasangan calon presiden dan wakilnya Prabowo Subianto - Gibran Rakabuming Raka? Wacana ini dinilai mustahil bagi sebagian pihak. Namun jika terealisasi tentu akan membantu jutaan anak Indonesia dan juga pelaku usaha. Seperti apa rinciannya? Simak ulasan berikut.

Untuk mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) unggul Indonesia Maju di 2045, paslon Prabowo-Gibran berencana menggratiskan makan siang dan susu bagi 82,9 juta anak Indonesia. Meski banyak pihak sangsi akan rencana mulia ini karena butuh anggaran besar, namun program ini merupakan mimpi bagi murid yang tak sering mengonsumsi susu dan telur. Menilik jumlah murid di Indonesia di semester ganjil 2023/2024 mencapai 53,14 juta orang, 50 persen di antaranya murid SD yakni 24,04 juta orang.

Setidaknya, prediksi APBN untuk menjalankan program ini sekitar Rp400 triliun per tahun. Sementara asumsi belanja pemerintah mencapai Rp3.200 triliun per tahun, sehingga hanya untuk program ini bisa meraup 8 persen APBN. Jumlah yang sangat besar bukan? Ditambah lagi program ini berpotensi tak tepat sasaran dan berpeluang jadi lahan korupsi baru.

Di lain sisi yang perlu dibina tidak hanya anak sekolah, tapi juga anak yang putus sekolah. Berdasarkan data Kemendikbud Ristek tahun 2022/2023 siswa SMP putus sekolah itu 9.892.412 orang di seluruh provinsi. Jika terealisasi, apa benar seluruh daerah bisa menyediakan susu dan telur? Mengingat kedua barang itu tidak bisa dipasok waktu lama.

Anggap saja dalam sehari di satu wilayah membutuhkan 100 ribu telur, apakah pemerintah siap menyediakan SDM yang mencukupi produksi itu hingga pelosok? Usut punya usut, bantuan penyediaan makanan sekolah untuk perbaikan gizi ini sudah menjadi kebijakan Amerika Serikat, India, hingga Inggris. Di Inggris, Walikota London mengumumkan pendanaan makanan sekolah gratis bagi semua siswa SD London tahun ajaran 2023/2024.

Sementara India, sejak 1995 program makan siang untuk 125 juta anak dengan biaya US$ 2,8 miliar. Meski program makan siang gratis akan sulit terealisasi, namun hal ini bisa menjadi terobosan terbaru bagi Indonesia untuk menyejahterakan siswa khususnya di pelosok negeri. Simak videonya berikut ini.