Bagikan:

JAKARTA - Sampai saat ini memang belum ada peraturan dan larangan yang menyatakan jika seorang anak tidak bisa menjadi presiden jika ayahnya sudah pernah menjabat sebagai presiden. Ternyata ada beberapa fakta tentang ayah dan anak yang secara kebetulan bisa menjabat menjadi presiden. Berikut daftarnya.

Yang pertama ada di Amerika Serikat, yaitu pasangan ayah dan anak John Adams dan John Quincy Adams. John Adams adalah Presiden AS ke-2 yang memerintah dari tahun 1797-1801. Sementara anaknya John Quincy Adams menjadi Presiden AS ke-6 yang memerintah dari tahun 1825-1829. Yang kedua, masih dari Negeri Paman Sam, ada George Herbert Walker Bush atau Bush Senior yang merupakan ayah dari George Walker Bush. Bush Senior menjabat sebagai Presiden ke-41 Amerika Serikat dengan masa pemerintahan 1989-1993. Dan kemudian anaknya George Walker Bush yang menjabat sebagai Presiden ke-43 untuk periode 2001-2009.

Yang ketiga ada di Negara Indonesia, yaitu Ir. Soekarno dan anaknya Megawati Soekarnoputri. Presiden Soekarno memerintah dari saat Kemerdekaan Indonesia 1945-1967. Lalu 34 tahun kemudian Ibu Megawati menjadi Presiden RI ke-5 untuk periode 2001-2004 melalui jalur wakil presiden yang diaklamasi oleh anggota MPR untuk menggantikan presiden terpilih saat itu Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang dimakzulkan melalui Sidang Istimewa MPR.

Yang keempat berasal dari Negara Filipina, yaitu Ferdinand Marcos Senior dan Ferdinand Marcos Junior. Ferdinand Marcos menjadi Presiden ke-10 dengan masa pemerintahan tahun 1965-1986. Selama menjadi Presiden, Marcos Sr. diketahui adalah seorang diktaktor yang memaksa dan mendorong anaknya untuk ikut terjun dan terlibat dalam dunia politik. Akhirnya Ferdinand Marcos Junior pun ikut dalam pemilihan kepresidenan di tahun 2022 dan menang telak dengan total suara mencapai 30 juta suara. Ini membuatnya menjadi Presiden Filipina ke-17.

Yang terakhir ada Hafez al-Assad ayah dari Bashar al-Assad dan keduanya merupakan Presiden di Negara Suriah. Hafez al-Assad menjabat sebagai Presiden dari tahun 1971-2000 dan dikenal sebagai pemimpin yang brutal karena terlibat bahkan menjadi dalang kudeta pemimpin Suriah sebelumnya. Dan kemudian anaknya, Bashar al-Assad menjadi Presiden Suriah yang masih memerintah sampai hari ini.

Ia menggantikan ayahnya sebulan kemudian setelah Presiden Hafez ditemukan tak bernyawa di kantornya karena serangan jantung. Diketahui Bashar terpilih menjadi Presiden Suriah murni dari hasil suara rakyat. Pada pemilihan tahun 2000, ia mendapatkan total suara 99,7 persen, pemilihan tahun 2007 mendapatkan total suara 97,6 persen dan terakhir pemilihan tahun 2014 ia mendapatkan total suara 88.7 persen. Simak videonya berikut ini.