Gunung Merapi Kembali Erupsi dengan Tinggi Kolom Abu Capai 6 Km
Hujan Abu dari erupsi Gunung Merapi (dok Istimewa)

Bagikan:

JAKARTA - Gunung Merapi kembali erupsi dan menyemburkan kolom abu setinggi 6.000 meter dari puncaknya. Tak hanya itu, guguran awan panas juga mencapai 2 kilometer dari hulu Kali Gendol.

Melalui keterangan yang diunggah Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (BPPTKG) menyebutkan erupsi Gunung Merapi terjadi pada pukul 05:22 WIB. Getaran erupsi yang tercatat di seismogram dengan amplitudo 75 mm dan berdurasi 450 detik. 

Menurut BPPTKG, guguran abu mengarah ke hulu Kali Gendol dengan jarak maksimal 2 kilometer. Arah angin dari erupsi ke arah menuju utara.

Semburan kolom abu dari erupsi Gunung Merapi ini juga bisa diamati di wilayah timur yang ada di Musuk, Boyolali, hingga Solo. BPPTKG mengimbau agar masyarakat menggunakan masker di wilayah terdampak hujan abu erupsi Merapi.

Erupsi kali ini jauh lebih besar dibanding erupsi sebelumnya. Tercatat erupsi Merapi terakhir terjadi pada 13 Februari 2020 lalu.

Status Waspada Merapi masih bertahan sejak 21 Mei 2018 hingga saat ini. Berdasarkan data BPPTKG PVMBG ESDM, selain Merapi ada tiga gunung lainnya yang berstatus siaga, yakni Gunung Karangetang (Sulawesi Utara), Gunung Sinabung (Sumatera Utara), Gunung Agung (Bali).

Penutupan Bandara

Guguran kolom abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi juga mengakibatkan penutupan bandara di sejumlah wilayah di sekitar Yogyakarta. AirNav Indonesia telah mengeluarkan Ashtam nomor VAWR 9293 dan Notam Aerodrome Closed guna memberikan petunjuk bagi penerbang yang melalui wilayah erupsi gunung merapi.

“Kami akan terus memantau perkembangan yang ada. Untuk penerbangan, hingga saat ini masih Bandara Solo yang terdampak, dan telah dilakukan penutupan penerbangan sementara. Namun, untuk penerbangan, kami telah mengalihkan penerbangan ke wilayah yang tidak terkena dampak erupsi,” jelas Direktur Jenderal Perhubungan Udara, Novie Riyanto dalam keterangannya.

Berdasarkan data Ashtam VAWR 9293 yang dikeluarkan oleh AirNav Indonesia, aktivitas Gunung Merapi menunjukan amplitude sebesar 75mm dengan durasi 450 detik. Kolom letusan setinggi +- 6.000m dengan pergerakan 15 knot ke arah timur dan 10 knot ke arah barat daya. Sedangkan, untuk Notam Aerodrome Closed, Bandara Solo ditutup penerbangan nya pada pukul 09.25 WIB dan akan dilakukan update kembali pada pukul 11.30 WIB.

“Kami akan terus melakukan koordinasi dengan AirNav Indonesia untuk memastikan aktivitas penerbangan tetap berjalan normal, berikut dengan stakeholder penerbangan. Tetap dengan memperhatikan aspek keselamatan dan keamanan penerbangan,” jelas Novie.

Untuk diketahui, berdasarkan Ashtam VAWR 9293, aktivitas erupsi gunung merapi menunjukan level Red/Awas, yang berartikan gunung berapi menunjukan erupsi vulkanik sedang berlangsung. Untuk penerbangan internasional, erupsi Gunung Merapi berdampak pada rute penerbangan A576S, G461, sedangkan untuk penerbangan domestik berdampak pada rute W17N, W45, dan W52.