Jokowi Sebut Suasana Politik Seperti 'Drakor', Airlangga: Saya Nggak Bisa Terjemahkan
Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di kantor DPP Partai Golkar, Senin, 6 November, malam. (Nailin/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebut suasana politik belakangan ini seperti drama korea alias drakor.

Airlangga enggan menerjemahkan maksud dari ucapan Jokowi saat pidato di HUT ke-59 Partai Golkar.

"Saya nggak (bisa) menerjemahkan," ujar Airlangga di kantor DPP Partai Golkar, Senin, 6 November, malam.

Namun, Menteri Perekonomian itu sepakat dengan apa yang disampaikan Presiden Jokowi bahwa setelah berkompetisi di Pemilu maka seluruh elemen bangsa harus bersatu kembali. Baik yang kalah, maupun yang menang.

"Tentu tadi disampaikan, kalah menang sudah biasa, yang paling penting setelah pemilu kita semua bersatu kembali," katanya.

Sebelumnya, Presiden Jokowi bicara soal kondisi politik saat ini jelang pencoblosan Pilpres 2024. Bagi Jokowi yang terjadi saat ini terlalu banyak drama politik

“Saya melihat akhir-akhir ini yang kita lihat adalah terlalu banyak dramanya, terlalu banyak drakornya, terlalu banyak sinetronnya, mestinya kan pertarungan gagasan, mestinya pertarungan ide, bukan pertarungan perasaan,” kata Jokowi dalam sambutan di HUT Golkar, Senin, 6 November.

“Kalau yang terjadi pertarungan perasaan repot semua kita, tidak usah saya teruskan karena nanti ke mana-mana,” kata Jokowi.

Jokowi pun kembali mengingatkan kepada seluruh kandidat yang bakal bertanding di Pilpres 2024 agar tidak sombong jika menang, dan legowo menerima kekalahan.

"Dan ingat yang kita pegang betul nanti kalau menang jangan jumawa kalau kalah jangan murka. Setelah berkompetisi, saya setuju tadi pak Prabowo bersatu kembali, rukun kembali," kata Jokowi.

"Ini adalah pertandingan antara keluarga sendiri, antar sesama anak bangsa yang sama-sama ingin membangun bangsa kita Indonesia," pungkasnya.