KALTIM - Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Danum Taka Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) mulai memfungsikan pompa air untuk mengalirkan air Sungai Lawe-Lawe sebagai langkah mengatasi krisis air bersih di wilayah tersebut.
Direktur Perumda Air Minum Danum Taka Kabupaten PPU, Abdul Rasyid mengatakan, krisis air bersih akibat kemarau penjang telah mempengaruhi produksi dan distribusi kepada pelanggan.
"Kami berupaya langkah yang masih bisa dilakukan walau produksi air bersih menurun, embung yang dimaksimalkan juga mengalami kondisi yang sama akibat kemarau," katanya di PPU, Kalimantan Timur (Kaltim), Selasa 31 Oktober, disitat Antara.
Langkah lain yang dilakukan Perumda Air Minum Danum Taka, lanjut dia, menghentikan total instalasi pengolahan air bersih atau water treatment plant/WTP 200 liter per detik dan mengalihkan ke WTP 50 liter per detik.
"Kami turunkan produksi air bersih karena krisis air baku, sehingga pasokan air bersih tidak maksimal dan kondisi air yang disalurkan agak keruh," ujarnya.
Selain itu, Abdul mengimbau masyarakat untuk menampung dan melakukan penghematan penggunaan air bersih. Menurutnya, saat ini di PPU sedang krisis air lantaran produksi air bersih mengalami penurunan sekitar 50 persen.
BACA JUGA:
Di satu sisi, sumber utama air baku instalasi pengolahan air bersih Sungai Lawe-Lawe mengalami penyusutan sangat drastis akibat musim kemarau panjang.
Penurunan air baku itu berdampak pada pasokan air bersih yang diproduksi WTP Lawe-Lawe mengalami penurunan yang sangat drastis.
"Ada penurunan kapasitas produksi distribusi air bersih kepada pelanggan dari biasanya enam bad, kini menjadi lima atau empat bar," ujarnya.
Musim kemarau panjang berdampak besar terhadap penyusutan air baku di Sungai Lawe-Lawe yang mempengaruhi produksi air bersih, sehingga masyarakat diimbau untuk melakukan penghematan air bersih.