Bagikan:

JAKARTA - Wakil Ketua DPR bidang Politik dan Keamanan, Lodewijk F Paulus, tak masalah dengan usulan Presiden Joko Widodo yang mengusulkan Jenderal TNI Agus Subiyanto untuk menjadi calon panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono. 

Jenderal Agus baru saja dilantik sebagai Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) pada 25 Oktober lalu. 

"Sebenarnya nggak, karena gini, aku kan mantan tentara nih, jadi sampai kolonel kita naik pangkatnya diatur. Hanya satu April boleh atau satu Oktober, sampai kolonel. Setelah masuk Jenderal aturan itu udah enggak ada, jadi hari ini katakan beliau menjabat kalau di tentara kan jabatan dulu baru pangkat, contoh kemarin KSAD baru turun bintang 4 nya, bukan pangkat dulu baru jabatan. Tapi jabatan dulu baru pangkat," ujar Lodewijk di gedung DPR, Senayan, Jakarta, Selasa, 31 Oktober. 

Setelah mendapat pangkat, lanjut Lodewijk, seorang perwira tinggi tidak terikat lagi dengan aturan (1/4-1/10) termasuk jabatan. Mungkin ini sih kalau kita lihat masih oke lah yak. Jadi ini sebetulnya proses tidak ada sesuatu yang aneh," sambungnya. 

Namun purnawirawan TNI itu menilai, sosok Jenderal Agus Subiyanto punya rekam jejak yang bagus untuk menjadi panglima TNI menggantikan Laksamana Yudo Margono. 

"Namanya orang sudah sampai bintang tiga itu track recordnya bagus, ya. Sekarang hanya berapa orang sih yang jadi bintang tiga? Artinya sudah melalui seleksi alam," kata Lodewijk. 

"Tentunya Presiden memilih Agus Subianto jenderal TNI yang kebetulan menjabat wakasad. Artinya kan kalau kita bicara track record itu tidak ada sesuatu yang diragukan lagi," tambahnya.