Kapolri: Perbedaan Pilihan Jangan Rusak Persatuan dan Kesatuan
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan masyarakat soal perbedaan pilhan saat kotestasi Pemulihan Umum (Pemilu) (foto: twitter @ListyoSigitP)

Bagikan:

JAKARTA - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengingatkan masyarakat soal perbedaan pilhan saat kotestasi Pemulihan Umum (Pemilu) jangan dijadikan alasan saling bermusuhan. Persatuan dan kesatuan harus terus dijaga demi kemajuan Indonesia.

"Walaupun terjadi perbedaan-perbedaan pendapat, namun itu hal yang biasa,  jangan sampai perbedaan pendapat, perbedaan pilihan ini kemudian merusak persatuan dan kesatuan yang harus terus kita jaga," ujar Sigit kepada wartawan, di Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu, 28 Oktober.

Seluruh pihak juga diminta untuk menjaga situasi politik yang bermartabat. Sehingga, terhidar dari semua hal yang berpotensi memecah belah.

"Kita kawal poltik bermartabat, kita hindari, hal-hal yang bisa memecah belah rakyat, bisa memecah belah masyarakat agama," sebutnya

"Siapapun pemimpinnya harus mampu menjabat, harus mampu mengawal, harus mampu mendorong agar perjalanan yang ada, pembangunan yang ada betul-betul bisa mewujudkan masyarakat menjadi sejahtera, mencapai tujuan visi Indonesia emas 2045," sambung Sigit.

Tak lupa, Sigit juga meminta seluruh jajarannya untuk terus bersinergitas dengan TNI dan seluruh pihak yang terlibat dalam pengamanan Pemilu 2024. Sehingga, pesta demokrasi lima tahunan itu akan berjalan damai.

"Karena ini adalah titik krusial kita untuk bisa melompat maju kalau kita bisa menyelenggarakan pemilu ini dengan aman, lancar, dan damai," kata Sigit.

Dalam menjaga keamanan Pemilu 2024, Polri menggelar Operasi Mantap Brata yang dimulai sejak pada 17 Oktober.

Kadiv Humas Polri Irjen Shandi Nugroho menyebut semua jajaran dan satuan akan mendapat tugas sesuai porsinya selama pelaksanaan Operasi Mantap Brata yang rencananya berlangsung selama 222 hari. Sehingga, pengamanan pesta demokrasi akan berjalan dengan baik.

"Nanti akan dilaksanakan pembagian tugas sesuai dengan porsi masing-masing, baik di tingkat pusat, maupun di tingkat daerah," ungkapnya.

Mengenai pengerahan personel, Shandi menyebut belum ada perubahan. Polri akan menyiagakan 434.197 personel dari mulai tingkat Mabes Polri hingga polda jajaran. "Sampai saat ini jumlah personel masih sesuai dengan perencanaan awal," kata Shandi.