Bagikan:

JAKARTA - Kepala Seksi Surveilans, Epidemiologi, dan Imunisasi Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ngabila Salama meminta masyarakat untuk tidak panik dengan munculnya sejumlah kasus cacar monyet di Jakarta.

Hingga saat ini, tercatat telah ada 7 kasus cacar monyet di Jakarta. Ngabila mengingatkan masyarakat untuk melakukan pemeriksaan secara dini.

"Masyarakat jangan panik, akan tetapi perlu waspada. Lakukan beberapa cara mencegah sakit dan mencegah kematian. Hindari komplikasi dan kematian dengan deteksi dini," kata Ngabila dalam keterangannya, Senin, 23 Oktober.

Perlu diketahui, penularan cacar moyet terjadi melalui droplet berupa dahak, bersin, atauliur yang mengontaminasi lingkungan atau tangan, kontak kulit, kontak luka, cairan tubuh, dan kontak seksual.

Ngabila menguraikan, masyarakat perlu terus menjaga kebersihan diri dengan rajin memakai masker dan mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun terutama jika sedang sakit dan bertemu orang sakit.

Kemudian, hindari kontak fisik dengan orang yang sedang sakit demam, bergejala kemerahan, jerawat, luka, lenting isi air di kulitnya. Lalu, hindari juga kontak wajah dengan wajah, mulut, kulit, dan barang sehari-hari yang dipakai penderita.

"Berhubungan seksual yang aman, bersih, sehat dengan menggunakan kondom. Jangan berhubungan seksual jika pasangan sakit apalagi ada luka pada area kemaluan atau sedang mengalami infeksi menular seksual lainnya," tambah Ngabila.

Kemudian, jika menemukan gejala monkeypox seperti demam, lenting isi air atau luka pada kulit, apalagi disertai gejala khas monkeypox yaitu ada benjolan atau pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, leher, selangkangan, atau lipat paha, Ngabila menyarankan untuk segera datang ke fasilitas kesehatan semua puskesmas dan RS untuk dilakukan pemeriksaan laboratorium.

Sebagai informasi, kasus pertama cacar monyet di Jakarta terdeteksi pada Agustus 2022. Setahun tak ada penambahan, kemudian muncul lagi satu kasus cacar monyet yang terkonfirmasi per tanggal 13 Oktober 2023.

Selanjutnya, satu kasus cacar monyet kembali terdeteksi pada 19 Oktober 2023, serta penambahan empat kasus lainnya pada 21 Oktober 2023. Tujuh kasus positif di DKI ini semuanya berjenis kelamin laki-laki berusia 25-35 tahun.

Pada temuan kasus ini, Dinkes DKI melakukan penelusuran atau active case finding pada orang-orang yang berpotensi tertular atau menularkan, khususnya pada kontak erat dari kasus yang telah terdeteksi.

Ada kemungkinan yang bersangkutan tertular dari orang lain di dalam negeri. Sehingga, tak menutup kemungkinan bahwa ada kasus cacar monyet lain di Indonesia yang belum terdeteksi.