JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi musim kemarau akan berakhir di sebagian besar wilayah Indonesia mulai akhir Oktober ini, dan awal musim hujan secara bertahap dimulai awal November 2023.
Namun, awal musim hujan tidak terjadi serentak di seluruh wilayah Indonesia, dan puncak musim hujan diperkirakan akan terjadi pada bulan Januari-Februari 2024.
Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menjelaskan bahwa pengaruh El Nino akan berkurang dengan masuknya musim hujan, sehingga diharapkan kemarau kering akan segera berakhir secara bertahap.
"Awal musim hujan berkaitan erat dengan peralihan Monsun Australia menjadi Monsun Asia. Saat ini, Monsun Asia sudah mulai memasuki wilayah Indonesia, sehingga diprediksi bulan November akan mulai turun hujan," kata dia, dikutip dari ANTARA, Jumat 20 Oktober.
BMKG juga mengeluarkan peringatan dini terkait kondisi cuaca di beberapa wilayah di Indonesia pada Jumat 20 Oktober.
Wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami hujan lebat termasuk Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi Tengah, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat, dan Papua.
BMKG menyebutkan bahwa kondisi cuaca ini disebabkan oleh adanya sirkulasi siklonik di sekitar Laut China Selatan dan daerah pertemuan kecepatan angin (konvergensi) di beberapa wilayah, termasuk Sumatera, Malaysia, Selat Malaka, Riau, Jambi, hingga Bengkulu.
BACA JUGA:
Daerah konvergensi juga terpantau di Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, dan Papua Barat, yang dapat meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan.
Wilayah-wilayah yang berpotensi mengalami kebakaran hutan dan lahan termasuk Jambi, Sumatera Selatan, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, dan Kalimantan Tengah.
BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap polusi udara di wilayah Jambi dan Sumatera Selatan.