Bagikan:

JATENG - Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata (Dinporabudpar) Kabupaten Banyumas memastikan objek wisata Baturraden tetap aman dikunjungi meskipun status Gunung Slamet naik jadi Waspada.

"Peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Slamet itu hal biasa dan merupakan dinamika kegunungapian, sehingga calon wisatawan tidak perlu khawatir untuk berkunjung ke Baturraden," kata Kepala Dinporabudpar Kabupaten Banyumas Setia Rahendra, di Purwokerto, Banyumas, Kamis 19 Oktober, disitat Antara. 

Selain itu, lanjut dia, kawasan Baturraden yang berada di kaki Gunung Slamet jaraknya cukup jauh dari puncak gunung tersebut karena mencapai 12 kilometer sehingga relatif aman.

Oleh karena itu, dia mengimbau masyarakat khususnya para pelaku wisata di Baturraden untuk tetap tenang, tidak resah, dan tetap waspada dalam menghadapi peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Slamet.

"Kemarin kami juga baru saja melakukan sosialisasi mitigasi bencana alam bersama dengan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah). Pesertanya pelaku-pelaku wisata, pedagang, dan karyawan Lokawisata Baturraden," ujarnya.

Menurut dia, inti dari sosialisasi tersebut sebagai antisipasi terhadap hal-hal yang tidak diinginkan, mengingat Kawasan Wisata Baturraden merupakan salah satu lokasi di Kabupaten Banyumas yang paling dekat dengan Gunung Slamet.

Ia mengharapkan melalui sosialisasi tersebut seluruh pemangku kepentingan di Kawasan Wisata Baturraden bisa mengetahui titik kumpul, jalur evakuasi, dan sebagainya.

"Semoga peningkatan status Gunung Slamet hanya sampai ke Waspada dan segera kembali ke Normal, tidak sampai ke Siaga, atau bahkan Awas. Semoga tetap sesuai namanya, Slamet (selamat, Red.)," kata Setia.

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Badan Geologi dalam surat bernomor 458.Lap/GL.03/BGV/2023 yang ditandatangani Kepala PVMBG Hendara Gunawan menaikkan tingkat aktivitas vulkanik Gunung Api Slamet dari Level I (Normal) menjadi Level II (Waspada) terhitung mulai tanggal 19 Oktober 2023, pukul 08.00 WIB.

Terkait dengan hal itu, PVMBG merekomendasikan kepada masyarakat dan pengunjung atau wisatawan untuk tidak beraktivitas dalam radius 2 kilometer dari kawah puncak Gunung Slamet.