Bagikan:

JAYAPURA - Kasatgas Damai Cartenz Kombes Faizal Rahmadani mengakui dari laporan yang diterima bahwa penyerangan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) terhadap para pendulang emas di kali I, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan dipimpin oleh Yotam Buriangge dan Asbak Koranue.

"Memang benar keduanya yang memimpin penyerangan terhadap para pendulang emas yang ada di kali I, Distrik Seradala, Kabupaten Yahukimo," kata Kombes Faizal dikutip ANTARA, Rabu 18 Oktober.

Keduanya merupakan anak buah Egianus Kogoya yang seringkali menyerang aparat keamanan dan warga sipil yang berada di Kabupaten Nduga, Yahukimo dan Pegunungan Bintang.

Dihubungi melalui telepon seluler Kombes Faizal mengakui anggota Satgas Damai Cartenz bersama Polres Yahukimo sedang berupaya kembali ke kawasan pendulangan emas untuk memastikan apakah masih ada pendulang atau tidak.

"Kami masih menunggu perkembangan laporan dari Dekai, " kata Kombes Faizal.

Dijelaskan, penyerangan dan penembakan yang dilakukan KKB, Senin (16/10) dilaporkan pendulang yang berhasil melarikan diri dan melaporkannya ke pos Kolop.

Dari laporan itu Selasa (17/10) dilakukan evakuasi yang dalam prosesnya sempat terjadi kontak tembak dengan KKB di sekitar Kali I.

Tercatat 18 orang dievakuasi termasuk tujuh di antaranya yang sudah meninggal yaitu Udin, Maun, Ardi, Hendra, Anju, Appe dan Siger.

Sedangkan yang selamat yakni Abdul Aziz (53 tahun), Renaldi (28 ), Hermudin (42), Bebeng (41), Erwin (36), Abd. Rahmansyah alias Rahsya (31 th),Markus Tumpia (35), Ahmad Saleh Ohe (21), Holden (48 th), Amiman (33) dan Abdul Samad (53).

Selain itu KKB juga membakar tiga unit ekskavator, dua truk dan satu unit kamp pendulang, kata Kombes Faizal.

Kali I dapat ditempuh sekitar dua jam dari Dekai yang merupakan kawasan penambangan emas ilegal.

Yotam Buriangge merupakan mantan prajurit Batalyon Infanteri 756/Wimane Sili (Yonif 756/MWS) berpangkat Prada yang melarikan diri sejak tanggal 17 Desember 2021 dengan membawa senjata api SS1 V1 dan bergabung dengan kelompok Egianus Kogoya.