Bagikan:

JAKARTA - Indonesia-Japan Festival 2023 berlangsung di Yoyogi Park, Tokyo, pada Sabtu, 14 Oktober.

Tak disangka, festival ini ramai pengunjung dari berbagai daerah dan negara yang berburu kuliner nusantara hingga menciptakan antrean mengular di seluruh gerai makanan Indonesia, mulai kuliner Padang, Bali, Jawa, hingga kopi.

Pengunjung bernama Shinta mengaku sudah menunggu 1,5 jam untuk mengobati kerinduannya kepada nasi padang.

"Kangen banget karena biasanya kan jauh kalau ke tokonya dan ini digabung semua di sini, tapi di luar dugaan, ramai banget. Harus ekstra sabar dan menunggu lama," kata Shinta.

Shinta datang bersama keluarganya ke festival yang perdana digelar setelah pandemi COVID-19 itu.

“Momennya sih, tahun lalu kan enggak ada. Katanya pernah ada juga sebelum COVID, tapi saya belum di sini. Sekarang ada lagi, momennya pasti beda," kata dia.

Dilansir ANTARA, sabtu, 14 Oktober, Shinta berharap festival itu diadakan lebih lama lagi, tidak hanya dua hari, sehingga waktu berkunjung lebih fleksibel dan tidak begitu padat.

"Areanya mesti diperbanyak, biar enggak tumplek di sini, semua biar tertib juga karena tadi terpecah antreannya, mungkin orang enggak paham karena terlalu crowded (ramai)," kata Shinta.

Sementara itu warga Jepang bernama Keito Tamura tak mau ketinggalan mencicipi nasi padang karena rasanya yang lezat. Dia teringat sewaktu mengunjungi Indonesia beberapa waktu lalu.

"Makanan Padang enak sekali. Pernah coba di Indonesia, saya ingin coba sekali lagi,” kata Keito.

Mahasiswa Kandai University itu mengaku menikmati suasana festival yang begitu kental dengan budaya Indonesia.

Lain hal dengan Popy yang mengaku berasal dari Medan dan tidak sempat mencoba banyak kuliner karena antrean yang terlampau panjang.

“Tadi cuma mencoba sate karena itu yang antreannya paling pendek di antara yang lain,” kata Popy.

Duta Besar RI untuk Jepang Heri Akhmadi berjanji menambah gerai makanan agar antrean pengunjung bisa terurai.

"Warga Indonesia di Jepang ini meningkat hampir dua kali lipat, jadi membeludak. Tampak sekali yang antreannya paling panjang adalah nasi padang. Kita evaluasi tahun depan mungkin diberikan booth (gerai) yang lebih banyak,” kata Heri.

Dia mengungkapkan ada persyaratan tersendiri untuk penjual makanan, yakni harus memiliki sertifikat sehingga tidak semua penjual bisa langsung menjajakan dagangannya.