Karhutla di Kaltara Turun Signifikan, Pemerintah Pusat Beri Apresiasi 
Gubernur Kaltara Zainal Arifin Paliwang/DOK IST

Bagikan:

TANJUNG SELOR – Gubernur Kalimantan Utara (Kaltara) Zainal A Paliwang  menyebut Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kaltara mengalami penurunan signifikan sejak tahun 2019.

Hal ini disampaikannya saat menghadiri Rapat Koordinasi (Rakor) Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang digelar  di Auditorium Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.

Pada tahun 2022 jika dibandingkan dengan tahun 2019 terdapat penurunan akumulasi luas karhutla seluas 8.189 Ha atau sebesar 95.68 persen.

Sedangkan hingga Agustus 2023, luas Karhutla di Kaltara seluas 364,05 Ha yang mana masih lebih rendah dibandingkan tahun 2022 yang seluas 370 Ha.

"Karhutla di Kaltara tahun 2023 lebih dominan terjadi pada jenis mineral dengan tutupan lahan non hutan yang umumnya terjadi pada area semak belukar dan berada diluar kawasan hutan. Secara keseluruhan, kejadian Karhutla di Kaltara merupakan kegiatan penyiapan lahan untuk berladang, yang pembakarannya terkendali dan didampingi anggota Brgidal  Karhutla dan Kelompok Masyarakat Peduli Api," kata Gubernur Kaltara, Selasa, 10 Oktober.

Gubernur Kaltara mengatakan, prediksi Badan Metereologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait ancaman El Nino tahun ini akan berdampak pada beberapa hal salah satunya  meningkatnya titik Karhutla seperti tahun 2019 lalu.

Seperti beberapa wilayah Indonesia khususnya pulau Kalimantan dan Sumatera muncul beberapa titik kebakaran yang  menimbulkan kabut asap, tak luput juga wilayah Kaltara sehingga perlu perhatian dari semua sektor mulai dari Pemerintah, TNI, Polri, dan seluruh stakeholder untuk menanggulangi Karhutla.

"Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara beserta seluruh stakeholder sudah bahu-membahu dalam mengendalikan dan mencegah meningkatnya Karhutla dengan beberapa langkah konkret seperti melakukan patroli rutin pencegahan Karhutla. Kami pun tetap berkoordinasi dengan seluruh stakeholder baik dengan TNI, Polri, dan masyarakat untuk mencegah Karhutla. Kami sudah membentuk Masyarakat Peduli Api (MPA), dan Brigade Pengendalian (Brigdal) Karhutla hingga ke tingkat desa," jelas Zainal Paliwang.