PEKANBARU - Warga Kota Pekanbaru, Provinsi Riau yang terkena Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) mulai meningkat dibandingkan pekan lalu.
Kepala Puskesmas Simpang Baru, Hidayani mengatakan, jumlah pasien terkena ISPA masih terpantau normal pekan lalu. Namun pada Senin ini mengalami peningkatan dibandingkan Jumat, Sabtu, dan Minggu pekan lalu.
"Jumlah pasien ISPA itu setiap hari memang ada, kadang (jumlahnya) naik dan kadang turun. Hari ini lebih banyak tapi tidak diketahui penyebabnya karena asap atau bukan," katanya, dilansir dari Antara, Senin, 2 Oktober.
Diketahui kabut asap kembali melanda Riau khususnya Kota Pekanbaru sejak beberapa hari belakangan. Hal itu disebabkan oleh kebakaran hutan dan lahan di beberapa titik seperti Pelalawan dan Indragiri Hilir, termasuk dari provinsi tetangga.
Salah seorang warga, Siddiq mengatakan kabut asap yang tebal bisa membuat mata dan hidung perih jika berada di luar terlalu lama.
"Jarak pandang yang terbatas juga sangat berbahaya bagi pengendara di jalanan," katanya.
Ia berharap tidak ada lagi karhutla sehingga kondisi udara kembali pulih dari kabut asap.
"Dan Allah turunkan hujan buat sejukkan udara di bumi lancang kuning ini," harapnya.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Riau M Edy Afrizal mengatakan kabut asap yang tampak di Kota Pekanbaru dan sekitar beberapa hari terakhir adalah kabut asap kiriman. Pekanbaru terdampak dari kebakaran hutan dan lahan di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan.
"Di Provinsi Jambi dan Sumsel masih terus terjadi kebakaran hutan dan lahan sementara arah angin mengarah ke Riau," kata M Edy Afrizal.
Dilihat dari situs resmi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika kualitas udara Kota Pekanbaru beberapa hari belakangan sempat menempati level tidak sehat dan menyentuh garis kuning. Tapi Senin ini kualitas udara mulai sedikit membaik dengan 52.3 µgram/m3.