Bagikan:

JAKARTA - Tim SAR gabungan berhasil menemukan Raples, bocah berusia 13 tahun, yang sempat hilang diterkam buaya di Kolong Kebun Sawit, Desa Tanah Merah, Kabupaten Bangka Tengah.

Nahas, korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia di lokasi titik tempat hilangnya korban.

Setelah ditemukannya korban, tim SAR gabungan yang terdiri dari Tim Rescue Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang, Ditpolairud Polda Babel, Satpolair Polres Bangka Tengah, Babinkamtibmas, BKSDA dan lainnya kemudian membawa korban menuju rumah duka di Dusun Tanah Merah.

Kepala Kansar Pangkalpinang, I Made Oka Astawa mengatakan, setelah ditemukannya jasad korban, operasi pencarian resmi ditutup.

"Korban berhasil ditemukan atas kerja keras tim SAR gabungan dan unsur masyarakat yang ikut terlibat dalam proses evakuasi terhadap korban yang diterkam buaya," kata I Made saat dikonfirmasi, Minggu, 1 Oktober.

I Made Oka Astawa berharap, pihaknya dapat bersinergi kepada masyarakat dalam tiap aktivitas pencarian dan pertolongan di Kepulauan Bangka Belitung.

Sebelumnya diberitakan, seorang bocah pria bernama Raples hilang diterkam buaya saat tengah ikut memancing bersama ayahnya bernama Muhri (45) di Kolong Kebun Sawit, Desa Tanah Merah, Kabupaten Bangka Tengah, Jumat, 29 September.

Dari keterangan Muhri, dirinya bersama putra kesayangannya tengah memancing ikan di aliran air Kebun Sawit sekitar pukul 16.01 WIB.

Tiba - tiba pada saat sedang memancing, seekor buaya mendadak langsung menerkam bocah tersebut.

Muhri sempat berusaha menyelamatkan anaknya dari terkaman buaya, namun tidak berhasil.

Selanjutnya ayah korban melaporkan ke warga setempat untuk meminta bantuan. Kemudian warga meneruskan laporan ke Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang.

"Setelah mendapatkan informasi tersebut, Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang memberangkatkan 1 Tim Rescue menuju lokasi kejadian dan membuka Operasi SAR Gabungan," kata Kepala Kansar Pangkalpinang, I Made Oka Astawa, Jumat, 29 September.