JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri mengaku bingung mendengar isu dua poros dengan wacana memasangkan Ganjar Pranowo sebagai calon wakil presiden (cawapres) Prabowo Subianto. Bahkan, ia mendengar isu itu dari pemberitaan media massa.
“Di media tiba-tiba dibilang gini, ‘iya sudah ada persetujuan bahwa nanti Pak Prabowo jadi Presidennya, Pak Ganjar jadi wakil presidennya’. Aku terus melongo wae (saja). Iki yang ngomong iki sopo ya (ini yang bicara siapa ya). Aku kok ketua umum malah enggak ngerti,” kata Megawati saat berpidato politik dalam penutupan Rakernas IV PDIP di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Minggu, 1 Oktober.
Dia minta kadernya tak perlu mendengar isu itu. “Lho kok enak banget gitu lho, gothak-gathuk (utak-atik),” tegas Presiden ke-5 RI itu.
Megawati kemudian sempat berinteraksi dengan kadernya yang hadir dalam acara penutupan itu, “kamu mau enggak?”
“Enggak!” jawab kadernya yang mengira Megawati akan bertanya kesediaan mereka agar Ganjar menjadi Cawapres.
“Bukan, kalau ada cewek cakep, laki ganteng tapi enggak sama-sama tune in, terus mau? Digathuk-gathukan gitu? Hayo? Padahal yang perempuan sudah punya pacar, yang laki sudah punya pacar. Ayo mau atau enggak?” tanya Megawati.
“Enggak!”
Lebih lanjut, Megawati bilang keputusannya menjadikan Ganjar sebagai Capres hak prerogatif yang sesuai mandat kongres partai. Dia juga merasa tak perlu banyak meminta tanggapan pihak lain atas pilihannya.
“Karena orang memberikan hak prerogatif itu sangat tahu bahwa ibu pasti akan memilih yang benar,” pungkasnya.