Bagikan:

JAKARTA - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) kembali merekam aktivitas erupsi yang keluar dari kawah Gunung Ibu di Pulau Halmahera, Maluku Utara.

Petugas Pos Pemantauan Gunung Ibu, Ahmad Basuki mengatakan erupsi itu terjadi pukul 22.26 WIT dengan kolom abu setinggi lebih kurang 1.000 meter. 

"Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas tebal condong ke arah timur laut," ujarnya dilansir ANTARA, Senin, 25 September. 

Ahmad menuturkan kejadian erupsi itu terekam melalui seismogram dengan amplitudo maksimum 22 milimeter dan durasi lebih kurang 1 menit.

Menurutnya, ancaman bahaya erupsi masih jauh dari permukiman penduduk yang berjarak enam hingga tujuh kilometer dari kawah gunung api tersebut.

Pada 25 September 2023, Gunung Ibu tercatat mengalami erupsi memuntahkan abu tebal berwarna kelabu mengarah ke timur laut. Erupsi itu terjadi pukul 07.12 WIT dengan ketinggian abu mencapai 1.500 meter.

PVMBG meminta masyarakat tidak beraktivitas dalam radius dua kilometer dan perluasan sektoral berjarak 3,5 kilometer ke arah bukaan kawah di bagian utara dari kawah aktif Gunung Ibu.

 

Jika terjadi hujan abu, masyarakat yang beraktivitas di luar rumah disarankan untuk menggunakan pelindung hidung, mulut (masker) dan mata (kacamata).

Gunung Ibu berstatus Waspada (Level II) sejak 10 Desember 2013 hingga sekarang. PVMBG mencatat gunung api di barat laut Pulau Halmahera itu mengalami 34 kali erupsi sejak 1 Januari 2023 hingga 25 September 2023.

Gunung Ibu merupakan gunung api bertipe strato volcano yang memiliki ketinggian 2.825 meter di atas permukaan laut terletak di barat laut Pulau Halmahera, Maluku Utara.

Puncak gunung merupakan kawah vulkanik. Pusat kawah memiliki lebar satu kilometer dan kedalaman 400 meter, sedangkan bagian luar memiliki lebar 1,2 kilometer.