JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto turun gunung mendukung upaya pemerintah daerah dalam mengendalikan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalimantan Selatan.
Suharyanto mengatakan lokasi titik api masih membakar lahan di tiga wilayah, yakni Banjar, Banjarbaru dan Tanah Lau, tak jauh dari area bandara Syamsudin Noor, bahkan menurut alat navigasi altimeter helikopter, jarak titik api ini tidak kurang dari dua mil saja dari bandara.
Api yang berada di ring satu bandara inilah yang kemudian menjadi biang pengganggu lalu lintas penerbangan beberapa hari lalu.
“Informasi dari Danlanud, asap ini sudah menghambat jadwal penerbangan. Bandara di Banjarbaru ini dekat dengan tempat kebakaran hutan dan lahan gambut," ujar Suharyanto saat melakukan pantauan dilansir ANTARA, Jumat, 22 September.
Usai melakukan peninjauan, Kepala BNPB meluncur ke kantor Gubernur Kalimantan Selatan untuk memimpin rapat koordinasi.
Suharyanto mengatakan Pemerintah Pusat menaruh perhatian tinggi untuk Kalimantan Selatan. Sebab, Bumi Lambung Mangkurat ini merupakan satu dari enam wilayah provinsi lainnya yang memiliki lahan gambut dan menjadi prioritas karhutla.
Adapun enam wilayah provinsi prioritas ini adalah Riau, Jambi, Sumatera Selatan, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Tengah.
“Karena di situ ada lahan gambut,” kata Suharyanto.
Suharyanto mengatakan Kalimantan Selatan sudah menjadi etape ketiga yang sudah didatangi Suharyanto, dari enam wilayah yang menjadi prioritas darurat karhutla sesuai arahan Presiden Joko Widodo.
Masih ada tiga wilayah lain yang juga harus mendapatkan perhatian ekstra dari Pemerintah Pusat, yakni Jambi, Riau dan Kalimantan Tengah.
Kunjungan ke wilayah Kalimantan untuk penanganan karhutla ini juga dilakukan Suharyanto sehari sebelumnya, yakni di Kalimantan Barat pada Rabu (20/9).
Adapun rangkaian kunjungan ke daerah lain untuk urusan karhutla yang melanda wilayah berlahan gambut sebelumnya telah dilakukan Suharyanto di Sumatera Selatan.
Kehadiran Suharyanto di Kalimantan Selatan untuk mendukung penanganan karhutla ini merupakan kali keduanya. Sebelumnya, mantan Pangdam V Brawijaya itu telah hadir di Kalimantan Selatan pada 23 Juli 2023, ketika kasus kejadian karhutla masih rendah.