BALIKPAPAN - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Balikpapan mendeteksi adanya penurunan jumlah titik panas di Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim), yakni biasanya ada ratusan titik tiap hari, namun hari ini tersisa sembilan titik.
"Sebanyak sembilan titik panas tersebut terpantau hari ini, mulai pukul 01.00 hingga 17.00 Wita," ujar Koordinator Bidang Data dan Informasi Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman - Sepinggan Balikpapan Diyan Novrida dilansir ANTARA, Kamis, 14 September.
Titik panas merupakan indikator kebakaran hutan atau lahan (karhutla) yang terdeteksi dari suatu lokasi, dengan suhu relatif tinggi dibandingkan dengan suhu di sekitarnya.
BMKG meminta masyarakat saling menjaga dan waspada, seperti saling mengingatkan agar tidak membuang puntung rokok sembarangan, kemudian tidak melakukan pembakaran saat mengelola lahan agar tidak terjadi karhutla.
Sebaran titik panas ini pun telah diinformasikan ke pihak terkait, termasuk kepada badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) baik di tingkat provinsi maupun kabupaten terkait untuk mendapat penanganan lebih lanjut.
"Sebanyak sembilan titik panas ini tersebar pada dua kabupaten, yakni di Kabupaten Paser ada delapan titik dan di Kabupaten Kutai Kartanegara terdapat satu titik," katanya.
BACA JUGA:
Rinciannya adalah untuk delapan titik di Paser tersebar pada dua kecamatan, yakni Kecamatan Batu Sopang terdeteksi enam titik dan di Kecamatan Tanjung Harapan ada dua titik. Semuanya memiliki tingkat kepercayaan menengah.
"Sedangkan satu titik yang terpantau di Kabupaten Kutai Kartanegara, berada di Kecamatan Muara Wis yang juga memiliki tingkat kepercayaan menengah," kata Diyan.
Berkurangnya titik panas di Kaltim karena berbagai sebab, antara lain karena kesadaran warga yang tidak sembarangan melakukan pembakaran saat mengelola lahan dan akibat intensitas hujan yang kerap turun.