Bagikan:

JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi awal musim hujan di sebagian Indonesia pada tahun ini akan terjadi pada bulan November 2023.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menekankan, terjadinya musim hujan usai kemarau panjang yang diakibatkan fenomena El Nino tersebut tak langsung merata di seluruh Indonesia.

"Awal musim hujan secara umum diprediksi akan terjadi pada bulan November 2023. Namun, tingginya keragaman iklim di Indonesia menyebabkan awal musim hujan tidak terjadi secara serentak di seluruh wilayah," kata Dwikorita dalam konferensi pers virtual, Jumat, 9 September.

Dwikorita menjelaskan, awal musim hujan di Indonesia umumnya berkaitan erat dengan peralihan angin timuran atau angin dari arah Australia (monsun Australia) beralih menjadi angin baratan atau angin yang berasal dari arah benua Asia (monsun Asia).

Jika monsun Asia yang membawa uap air dari Samudra Pasifik di sekitar Asia tiba di Indonesia, Dwikorita menyebut hal ini akan segera memberikan awan-awan hujan dan mendatangkan musim hujan di wilayah kepulauan Indonesia.

"Berdasarkan prediksi BMKG, angin yang berasal dari Australia diprediksi masih tetap aktif hingga November 2023 terutama di Indonesia bagian selatan yang paling dekat dengan Australia tentunya. Sementara itu angin baratan yang berasal dari benua Asia diprediksi akan datang lebih lambat dari normalnya," urai Dwikorita.

Sebenarnya, lanjut Dwikorita, sejumlah daerah sudah mulai mengalami musim hujan, terutama yang letaknya paling dekat dengan negara-negara Asia lainnya.

"Telah terkonfirmasi sudah mulai mengalami musim hujan yaitu sebagian besar Aceh tentunya yang lebih dekat ke arah Asia, sebagian besar Sumatera Utara, sebagian Riau, Sumatera Barat bagian tengah, dan sebagian kecil Kepulauan Riau," ujarnya.

Kemudian pada bulan September 2023 terdapat sekitar 24 zona musim atau 3,4 persen yang juga akan memasuki musim hujan yaitu meliputi sebagian Sumatera Barat dan Riau bagian Selatan.

Kemudian pada bulan Oktober 2023 sekitar 69 zona musim atau 9,9 persen zona musim akan memasuki musim hujan yaitu Provinsi Jambi, Sumatera Selatan bagian utara, Jawa Tengah bagian selatan, sebagian wilayah Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah bagian barat, dan sebagian besar Kalimantan Timur.

Pada bulan November 2023, terdapat sekitar 255 zona musim atau 36 persen zona musim yang akan memasuki musim hujan, yaitu meliputi Sumatera Selatan, Lampung, sebagian besar Banten, Jakarta, Jawa Barat, sebagian besar Jawa Tengah, sebagian besar Jawa Timur, Bali, sebagian kecil Nusa Tenggara Barat, sebagian kecil Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian besar Sulawesi Selatan, Maluku Utara bagian utara, dan Papua Selatan bagian selatan.

Selanjutnya sekitar 153 zona musim atau 21 persen diperkirakan akan memasuki musim hujan pada bulan Desember 2023 yaitu termasuk sebagian besar Jawa Timur bagian utara, sebagian wilayah Nusa Tenggara Barat, sebagian Nusa Tenggara Timur, sebagian besar Sulawesi Tenggara, dan sebagian Maluku.

Sementara pada bulan Januari hingga Mei 2024, sekitar 22 zona musim atau 3,2 persen zona musim sisanya diharapkan akan mengalami awal musim hujan.

Tak hanya itu, terdapat sekitar 50 zona musim atau 7,2 persen yang sudah memasuki musim hujan. Sekitar 12 zona musim atau 1,7 persen sudah memasuki musim hujan, dan sisanya 16,1 persen merupakan daerah yang mengalami hujan sepanjang tahun.