Bagikan:

JAKARTA - Presiden Joko Widodo mengajak para pemimpin ASEAN untuk bersyukur dengan tetap tumbuhnya perekonomian di kawasan di tengah melemahnya ekonomi global, kendati juga mengingatkan tetap adanya tantangan yang tidak mudah, saat membuka ASEAN Indo-Pacific Forum (AIPF), Selasa.

Presiden mengatakan, dengan populasi sebesar 680 juta jiwa, ASEAN juga merupakan pasar yang potensial dengan peluang investasi menjanjikan.

"Namun, kawasan kita tidak imun dari berbagai tantangan global dan rivalitas geopolitik yang menajam, khususnya potensi konflik di Indo-Pasifik," kata Presiden Jokowi, Selasa 5 September.

"Untuk itu, ASEAN-Indo-Pacific Forum hadir untuk mengubah rivalitas di Indo Pasifik menjadi kerja sama yang bermanfaat, serta membangun habit of cooperation yang win-win formula tanpa satu pun merasa dikucilkan," lanjutnya.

Lebih jauh Presiden Jokowi mengatakan, ASEAN Indo-Pacific Forum kali ini memiliki tiga agenda utama.

Pertama, infrastruktur hijau dan rantai pasok yang resilien. Dikatakannya, ekonomi ASEAN akan tumbuh lebih kokoh melalui hilirisasi industri. Dan, pembangunan ekosistem EV adalah contoh konkret membangun rantai pasok

kawasan.

Yang kedua, pembiayaan berkelanjutan dan inovatif. Presiden Jokowi mengatakan, ASEAN membutuhkan anggaran 29,4 triliun dolar AS untuk transisi energi. Dan dibutuhkan skema pembiayaan inovatif, melalui kemitraan yang profitable dan sustainable.

Ketiga, transformasi digital dan ekonomi kreatif. Dikatakannya, ekonomi digital ASEAN di 2030 diperkirakan tumbuh hingga 1 triliun dolar AS. Dan, adopsi inovasi digital perlu diperkuat untuk mendukung ekonomi kreatif dan UMKM.

"Saya mengapresiasi dukungan dan kontribusi negara ASEAN dan mitra ASEAN sehingga telah terkumpul 93 proyek kerja sama senilai 38,2 miliar dolar AS dan 73 proyek potensial senilai 17,8 miliar dolar AS," ungkap Presiden Jokowi.

"Ini mencerminkan komitmen kita to walk the talk! Membangun Indo-Pasifik yang damai, yang stabil dan yang makmur. Semoga ikhtiar kita dapat memberikan manfaat besar bagi rakyat di kawasan dan

dunia," pungkasnya.