BKKBN Bersyukur Jumlah Generasi Post Gen Zet Tak Sebanyak yang Diperkirakan
Ilustrasi keluarga (KathrinPie/Pixabay)

Bagikan:

JAKARTA - Kepala Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengaku bersyukur bahwa jumlah penduduk dengan usia 0-7 tahun atau generasi post gen z berada di bawah angka yang diperkirakan sebelumnya.

Data ini dilihat Hasto dari hasil sensus penduduk Badan Pusat Statistik (BPS) per September 2020. Bedasarkan data, generasi post gen z tercatat sebesar 10,88 persen dari total penduduk saat ini.

"Data BPS tertulis angka generasi post gen z berjumlah sebesar 29,17 juta jiwa. Tentu saya melihat ini agak optimis dan juga senang, bergembira sedikit," kata Hasto dalam diskusi virtual, Kamis, 4 Februari.

Estimasi BKKBN atas kelahiran setiap tahun usia per periode sensus berada pada angka 5 juta orang. Sehingga, sempat diperkirakan usia 0 sampai 7 tahun berada pada angka 35 juta saat sensus penduduk 2020. Namun, saat ini angkanya berada di bawah yang diperkirakan.

Melihat data ini, Hasto berpendapat bahwa angka kelahiran saat ini sedikit melambat. Hal ini memberi dampak positif bagi negara dengan jumlah penduduk yang padat seperti Indonesia.

"Bagi kami merupakan satu rasa syukur karena beberapa tahun sebelumnya apa usia kurang dari 7 tahun ini, usia tiap tahunnya kurang lebih 5 juta. Ini menunjukkan tidak sampai hanya sekitar 4,5 juta orang tiap tahun usia," ungkap Hasto.

Kemudian, jumlah penduduk dengan kategori gen zet atau yang sekarang berusia 8 sampai 23 tahun sebesar 27,94 persen, generasi milenial atau 24 sampai 39 tahun sebesar 25,87 persen, generasi x atau berusia 40 sampai 55 tahun sebesar 21,88 persen, baby boomer atau berusia 56 sampai 74 tahun sebesar 11,56 persen, dan pre boomer atau berusia di atas 75 tahun sebesar 1,87 persen.

Sebagai informasi, BPS mencatat jumlah penduduk Indonesia berdasarkan hasil sensus September 2020 sebanyak 270,20 juta jiwa. Sementara, laju pertumbuhan penduduk sejak 2010 sampai 2020 sebanyak 1,25 juta jiwa. 

Laju pertumbuhan penduduk Indonesia melambat dari hasil sensus tiap 10 tahun di periode sebelumnya, Pada sensus tahun 1990, laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,98. Pada tahun 2000, lajunya sebesar 1,44. Tahun 2010, lajunya sebesar 1,49. Tahun 2020, lajunya sebesar 1,25.

Namun, meskipun angka laju pertumbuhan penduduk turun dari 1,49 menjadi 1,25, tetapi total fertility rate (angka kelahiran) itu belum turun secara signifikan dan relatif stabil di 5 tahun terakhir. Angka kelahiran sebanyak 16,4 per 1.000 penduduk, sementara angka kematian 6,1 per 1.000 penduduk.

"Pada kesempatan kali ini saya sampaikan kepada seluruh di BKKBN untuk tidak terlalu bergembira, karena mesti mengingat bahwa fertilitas kita masih cukup tinggi," tutup dia.