Anies Baswedan Ungkap Deadlock Demokrat Ingin Deklarasi AHY Cawapres Sampai Ada Gebrak Meja di Pertemuan Tim 8
Bakal capres Anies Baswedan bersama bakal cawapres Muhaimin Iskandar /DOK FOTO via Instagram @aniesbaswedan

Bagikan:

JAKARTA - Bakal Capres Anies Baswedan mengungkap kebuntuan di Koalisi Persatuan untuk Perubahan terkait penentuan cawapres yang dibahas tim 8. Ada gebrakan meja, terkait ngototnya Partai Demokrat untuk segera mendeklarasikan Anies-Agus Harimurti Yudhoyono sebagai pasangan capres dan cawapres di Pilpres 2024.

Dalam wawancara eksklusif Blak-blakan Anies-Muhaimin di Mata Najwa dilansir dari channel Youtube Najwa Shihab, Senin, 4 September, Anies berbicara soal kondisi internal koalisi terkait keluarnya Demokrat dari koalisi dan statement Susilo Bambang Yudhyono (SBY).

“Saya sangat hormat kepada Pak SBY, beliau adalah panutan, beliau presiden mengabdi 10 tahun, teladan, tapi ada beberapa fakta yang harus saya sampaikan,” kata Anies Baswedan.

Dalam wawancara dengan Najwa Shihab tersebut, Anies berbicara suratan takdir Tuhan mengenai keputusan menggandeng Muhaimin Iskandar (Cak Imin) usai deadlock di koalisi.

“Mulai weekend mulai tanggal 27, 28, 29 (Agustus) itu percakapan intensif di tim 8, pada tanggal 28 terjadi perbedaan pandangan tidak bisa diketemukan,” kata Anies.

Pada Juni, Anies mengaku sudah menyampaikan ke Surya Paloh, NasDem, PKS dan Demokrat soal opsi yang tersedia yakni Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Saya sampaikan ke Pak Surya Paloh, beliau tidak menolak. Beliau mengatakan itu adalah opsi yangg boleh kita lakukan di ujung tapi tidak sekarang. PKS memahami pilihan tersedia AHY, Demokrat juga begitu,” katanya.

Lantas sesudah Anies kembali ke Jakarta usai menunaikan Ibadah Haji, Demokrat disebut Anies meminta segera dideklarasikan pasangan Anies-AHY.

“Sesudah pulang haji dari sisi Demokrat berharap itu segera dideklarasikan, dari sisi NasDem tidak bersedia. Nama itu  (AHY) tidak ditolak tapi tidak dideklarasikan sekarang, dicoba cari jembatan tapi tidak ketemu,” katanya.

Hingga akhirnya pada rapat tim 8, terjadi perbedaan pandangan dalam pertemuan yang juga dihadiri wakil dari Demokrat.

“Sampai hari Selasa, utusan Demokrat tim 8 terjadi perbedaan pandangan sangat keras sampai gebrak meja. Demokrat menginginkan ditetapkan segera, NasDem menginginkan ditetapkan nanti sambil menunggu siapa tahuda opsi lain,” papar Anies.

“Gebrak meja?” tanya Najwa.

“Sampai keras sekali,” jawab Anies.

Dari situ, Anies mengirimkan pesan WhatsApp ke Sudirman Said. Di program Mata Najwa, Anies membacakan pesan itu sekaligus menunjukkan WA yang dikirimnya  ke arah kamera.

Pada SBY disampaiakan apa adanya: NasDem tidak bersedia mendeklarasikan segera. Pada SP disampaikan apa adanya: Demokrat bersiap permisi bila tidak deklrasi segera, semoga Allah turunkan petunjuk kepada semua,” demikian isi WA Anies ke Sudirman Said.

“Saya kirim malam,” kata Anies.

Sudirman Said keesokan paginya mengkonfirmasi lagi ke Anies. Anies bicara lagi soal kebuntuan di koalisi soal cawapres terkait keinginan Demokrat. 

“Saya bilang serahkan kepada Allah,” katanya