Daftar 8 Proyek Warisan ASEAN-BAC, Misi Menjadikan Asia Tenggara sebagai Pusat Ekonomi Global
Ketua ASEAN-Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid. (Foto: Dok. Antara)

Bagikan:

YOGYAKARTA - Sebanyak delapan proyek warisan (legacy projects) diluncurkan oleh Dewan Penasihat Bisnis ASEAN (ASEAN-BAC) 2023 pada hari kedua pelaksanaan ASEAN Business and Investment Summit 2023 di Jakarta. Proyek ASEAN-BAC tersebut diharapkan dapat mewujudkan lima agenda prioritas dalam sektor pembangunan, kesehatan, dan lainnya. 

"Sungguh suatu kehormatan bagi saya untuk berdiri di hadapan anda semuanya, untuk mengumumkan proyek-proyek warisan dari Kepemimpinan Indonesia di ASEAN BAC 2023. Hal ini merupakan cerminan nilai-nilai kami untuk menghadirkan solusi inovatif di kawasan ini," kata Arsjad Rasjid, Ketua ASEAN-BAC, di Jakarta, 4 September.

Di bawah Keketuaan Indonesia pada ASEAN 2023, Penyelenggaraan KTT ASEAN Business & Investment Summit 2023 memperkuat posisi sektor swasta dalam tujuan untuk mendorong reformasi kebijakan dan menjadikan ASEAN sebagai pusat ekonomi global.

Daftar 8 Proyek Warisan ASEAN-BAC

Ketua ASEAN-BAC, Arsjad Rasjid, menyampaikan bahwa pihaknya memiliki lima isu prioritas yang perlu dijadikan perhatian dan ditangani. Kelima isu tersebut yaitu pembangunan berkelanjutan, transformasi digital, ketahanan pangan, ketahanan kesehatan, dan memfasilitasi perdagangan dan investasi yang memprioritaskan UMM ASEAN. 

Dari lima isu prioritas tersebut, ASEAN-BAC kemudian mengembangkannya menjadi delapan proyek warisan (legacy project). Proyek-proyek tersebut dipresentasikan oleh para ‘Avengers’ dari ASEAN-BAC.

"Di sini saya berdiri dengan tujuh legacy lead dari ASEAN-BAC Indonesia. Para Avengers ini akan mempresentasikan (legacy) project kepada kalian," kata Arsjad Rasjid. 

Delapan proyek warisan yang diluncurkan oleh ASEAN-BAC tersebut ialah: ASEAN QR Code, Marketplace Lending Platform, Carbon Center of Excellence, Wiki Enterpreneur, ASEAN Net Zero Hub, Inclusive Closed-Loop Model for Agricultural Products, ASEAN One Shot Campaign, dan ASEAN Business Entity.

Proyek-proyek tersebut mencakup lima agenda prioritas kebijakan, mulai dari transformasi digital, ketahanan kesehatan, pembangunan berkelanjutan, ketahanan pangan, serta memfasilitasi perdagangan dan investasi (pemberdayaan UMKM, konektivitas masyarakat, dan dekarbonisasi ekonomi).

Dari adanya delapan proyek warisan tersebut, diharapkan berjalan praktik konkret untuk mengatasi lima agenda prioritas. ASEAN-BAC memiliki misi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan kemajuan budaya di kawasan, dengan fokus bersama.

Arsjad Rasjid mengatakan ema proyek warisan ini mencerminkan nilai untuk membawa inovasi solutif bagi daerah. Proyek ini memiliki perhatian pada pemberdayaan UMKM, memperkuat pangan, dekarbonisasi, dan investasi perdagangan.

“Pentingnya dampak berkelanjutan tidak dapat diremehkan dan sungguh sangat penting. Pentingnya berkelanjutan integrasi ekonomi, upaya kita didasari praktik konkret nyata dan berwujud,” kata Arsjad Rasjid.

Pentingnya Kolaborasi Negara-Negara ASEAN

Pandu Sjahrir, Legacy Lead of ASEAN QR Code, mengungkapkan secara jelas mengenai proyek yang diketuainya. Pandu menggarisbawahi pentingnya negara-negara ASEAN melakukan kolaborasi dalam pembayaran lintas negara menggunakan alat pembayaran non tunai kode QR.

"Enam anggota ASEAN termasuk Indonesia, Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina dan Vietnam bersama-sama berkolaborasi untuk ASEAN cross border payment menggunakan kode QR. Semua bank central bekerja sama untuk program yang lebih cepat, efektif, transparan, dan inklusif," kata Pandu Sjahrir.

Demikianlah informasi delapan proyek ASEAN-BAC yang baru saja diluncurkan dan diharapkan bisa menangani lima agenda prioritas. Dengan adanya proyek-proyek tersebut diharapkan dapat tercapai pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan kemajuan budaya di ASEAN. 

Ikuti terus berita terkini dalam negeri dan luar negeri lainnya di VOI . Kamu menghadirkan terbaru dan terupdate nasional maupun internasional.