JAKARTA - Premier Australia Barat Roger Cook menyampaikan kesiapan negara bagian itu untuk mendukung pengembangan ekosistem kendaraan listrik (electric vehicle/EV) di Indonesia dengan potensi mineral kritis yang mereka miliki.
“Kami ingin menjadi bagian penting dalam rantai pasok, khususnya bersama Indonesia,” katanya ditemui di sela sesi ASEAN Business and Investment Summit (ABIS) di Jakarta, Minggu, 3 September.
Roger Cook mengaku telah menandatangani kesepahaman dengan Kadin Indonesia untuk menjajaki peluang kerja sama pengembangan mineral kritis untuk mendukung industri EV di Indonesia.
“Kami bisa pastikan Australia Barat adalah mitra investasi yang kuat dengan Indonesia, juga ASEAN,” katanya seperti dilansir dari Antara.
Roger Cook mengaku membawa lebih dari 100 delegasi ke ABIS untuk mengeksplorasi potensi kerja sama di bidang itu.
Ia pun berharap akan ada kesepakatan dan pernyataan minat resmi soal kerja sama terkait pengembangan mineral kritis tersebut. Roger menyebut pihaknya telah memiliki MoU dan surat tindakan (letter of action) dengan Kadin yang diharapkan bisa segera menghasilkan kesepakatan konkret.
“Kami berharap dalam beberapa bulan ke depan akan ada letter of intent yang mengarah ke kontrak bisnis. Kami tahu Indonesia ingin menjadi pemain kunci dalam pengembangan EV dan komponennya. Australia Barat ingin menjadi bagian dari rantai pasok ini sehingga kami bisa terus mendukung Indonesia untuk jadi pemimpin di pasar ini,” katanya.
Selain menjajaki peluang kerja sama di bidang mineral kritis, Roger menyebut Australia Barat juga membidik potensi kerja sama terkait energi hijau, energi baru terbarukan seperti hydrogen.
Ia menyebut Australia Barat sendiri memiliki sumber energi melimpah seperti tenaga surya hingga angin di samping mineral kritis.
“Kami ingin melakukan dekarbonisasi ekonomi kami, tapi kami juga ingin memastikan bisa menyediakan kesempatan untuk mendekarbonisasi ekonomi mitra kami di ASEAN,” kata Roger Cook.
Sementara itu, Ketua Umum Kadin Indonesia, sekaligus Ketua ASEAN-Business Advisory Council (ASEAN-BAC) Arsjad Rasjid menambahkan bahwa kedua pihak akan segera melakukan langkah nyata untuk mendorong realisasi proyek tersebut selama penyelenggaraan ABIS.
Arsjad pun menyebut telah mengumpulkan pebisnis Indonesia dan Australia untuk membahas kerja sama ini. Ia bahkan menyebut mitra pengembangan ekosistem kendaraan di ASEAN seperti Vietnam, Thailand dan Filipina ikut bersuka cita dan menanti realisasi proyek tersebut.
“Pemerintah dan Kadin siap memfasilitasi agar kerja sama ini terjalin. Yang pasti, antusiasme Indonesia dan Australia Barat sangat tinggi. Bahkan mitra kami di Vietnam, Thailand, Filipina, dan lainnya juga ikut excited karena inilah kesempatannya,” kata Arsjad.