BELITUNG - Sebelas hektare persawahan di Kabupaten Belitung, Kepulauan Bangka Belitung, mulai mengalami kekeringan akibat dampak fenomena El Nino yang melanda daerah itu.
"Kondisi persawahan di Belitung saat ini mulai mengalami kekeringan akibat dampak fenomena El Nino, tercatat 11 hektare persawahan kering," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura, Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Belitung, Tenny Meireni dilansir ANTARA, Rabu, 30 Agustus.
Menurut dia, saat ini pihaknya sedang mendata luas areal persawahan lainnya di daerah itu yang mengalami kekeringan akibat fenomena El Nino.
"Kami sedang melakukan pendataan berapa luas areal persawahan milik petani yang mengalami kekeringan karena fenomena El Nino," ujarnya.
Areal persawahan yang mengalami kekeringan tersebut tersebar merata di daerah itu dan mengakibatkan petani terancam tidak dapat bercocok tanam.
"Seperti di Desa Cerucuk, Kecamatan Badau dan daerah lainnya hampir merata mengalami kekeringan," katanya.
Menurutnya, kondisi persawahan yang biasanya ditanami padi di daerah itu saat ini mengalami kesulitan dalam mendapatkan air.
Kemudian kondisi kekeringan juga melanda pertanian cabai dan sayur di daerah itu
"Jadi tanaman seperti cabai dan sayur juga mengalami kekeringan dampak fenomena El Nino," ujarnya.
BACA JUGA:
Dia mengimbau, petani di daerah itu dapat mengantisipasi terjadinya kekeringan akibat fenomena El Nino dengan mengoptimalkan pengairan sawah.
Menurutnya, bagi kondisi sawah yang baru ditanami padi diharapkan dapat dilakukan pemompaan air yang lebih intensif guna mengantisipasi terjadinya kekeringan.
"Kalau sawah yang sudah ditanam dan akan memasuki masa panen alhamdulillah saat ini tidak begitu terasa dampaknya," ujar Tenny.