Bagikan:

KETAPANG - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali melanda di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat, tepatnya di Desa Pesaguan dan Harapan Baru di Kecamatan Matan Hilir Selatan. Kebakaran mulai terjadi pada Selasa kemarin.

"Kebakaran hutan dan lahan di Ketapang kembali terjadi. Sampai sekarang tim patroli darat BPBD dan tim gabungan TNI/Polri Ketapang masih melakukan pemadaman," kata Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Kalbar, Daniel, Selasa 29 Agustus.

Daniel mengungkapkan, kebakaran hutan dan lahan di Ketapang tersebut akibat cuaca panas yang kembali melanda dalam beberapa hari belakangan. Sebelumnya, karhutla di Kalbar sempat padam imbas turunnya hujan deras.

"Meskipun sempat hujan, kita imbau dan mohon agar tetap menjaga lingkungan dan kebun sehingga tidak membakar lahan," ujar Daniel.

Dia menerangkan, tipikal kebakaran lahan gambut terjadi di dalam tanah yang menyulitkan pemadaman. Api tak sepenuhnya padam, sebab mudah muncul kembali jika dipicu cuaca panas kering dengan embusan angin kencang.

"Mari kita bersama-sama mencegah serta mengantisipasi pemicu kebakaran lahan sehingga kabut asap tak terjadi di Ketapang," tandasnya.

Berdasarkan data BMKG, di Kabupaten Ketapang ada 190 titik api pada pekan lalu. Sementara itu, pihak BPBD juga masih menghitung dan mendata luasan lahan yang terbakar.

Selain operasi darat, pemadaman karhutla ini juga dilakukan melalui operasi udara. Helikopter MI-8 RA-24663 dikerahkan untuk melakukan water bombing. Sedikitnya 100.000 liter air sudah disiram ke titik karhutla.

Di sisi lain, penanggulangan karhutla ini juga mengandalkan teknologi modifikasi cuaca (TMC). TMC Sorti 2 dilakukan di langit Ketapang bersama wilayah Kalbar bagian selatan lainnya yakni Kubu Raya, Kayong Utara, Melawi dan Sintang.

TMC ini, menggunakan pesawat Cassa 212 A-2104 dengan bahan semai 800 kilogram. Hal tersebut dilakukan untuk memicu terjadinya hujan buatan sehingga memudahkan pemadaman api.