JAKARTA - Kasus pembunuhan pria asal Aceh, Imam Masykur yang dilakukan oknum Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) meninggalkan pilu bagi keluarga. Terlebih tunangan korban, Yuni M. Sebab, diketahui bahwa rencananya Imam dan Yuni akan menikah dalam waktu dekat. Namun ajal justru menjemput Imam.
“Tunangan sudah sekitar setengah tahun, masih satu kampung, tapi beda lorong,” kata saudara ipar korban, Mukhtar saat dikonfirmasi, Selasa, 29 Agustus.
Mengetahui Imam diculik, lanjut Mukhtar, dirinya bersama Yuni dan ibundanya langsung berangkat ke Jakarta dari Aceh mencari Imam.
Mukhtar juga mengungkapkan, pihak keluarga sangat panik ketika melihat video Imam disiksa. Pihak keluarga pun panik karena sambungan lewat telepon juga terputus.
“Kami bertiga berangkat ke Jakarta dari Aceh, karena sudah 6 hari tanggal 12 ke 14 itu adik (ipar) saya itu belum tahu dimana,” katanya.
“Apakah dia masih hidup atau bagaimana, makanya tanggal 16 kami berangkat untuk mencari karena saya dahulu juga pernah tinggal di situ di Tangerang. Makanya kami kesana untuk mencari hasil laporan dan dibantu Polda,” sambungnya.
BACA JUGA:
Muktar mengakui dirinya masih terngiang ucapan Imam sebelum meninggal dunia yang mengatakan ingin membantu kawannya membuka warung kopi.
"’Mungkin nantinya saya tak bisa bantu lagi’, itu sebelum kejadian. Seperti firasat begitu," tutur Mukhtar menirukan ucapan korban sebelum meninggal.
Imam Masykur diculik oleh oknum Paspampres di toko kosmetik di Jalan Sandratex Rempoa, Ciputat, Tangerang Selatan, 12 Agustus, pukul 17.00 WIB. Keluarga Imam dipaksa memberikan uang tebusan Rp50 juta. Namun Imam tewas mendapatkan sisksaan dari pelaku.