Bagikan:

LAMPUNG - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat sebanyak 31 kali kejadian bencana di Kabupaten Lampung Selatan terhitung sejak 1 Januari sampai dengan Agustus 2023.

"Sesuai data yang ada pada kami, jumlah kejadian bencana dari bulan Januari hingga Agustus 2023 ada 31 kejadian bencana alam," kata Kepala BPBD Kabupaten Lampung Selatan Heri Bastian, Senin 21 Agustus, disitat Antara.

Heri menjelaskan bencana alam yang sering terjadi di Lampung Selatan mulai dari angin puting beliung hingga tersambar petir.

"Angin kencang atau puting beliung 20 kejadian, banjir 4 kejadian, tanah longsor 2 kejadian, tersambar petir 5 kejadian," tuturnya.

Dia mengatakan, bencana alam yang sering terjadi yakni dampak dari cuaca ekstrem, dengan pihaknya telah mencatat sebanyak 20 kali terjadi angin kencang yang mengakibatkan rumah warga rusak.

"Angin kencang yang terjadi di Lampung Selatan sangat sering, bahkan merusak puluhan rumah warga," tuturnya.

Pada bulan Juli 2023, pihaknya telah menangani kasus bencana alam berupa rumah roboh akibat cuaca ekstrem ini.

"Jadi pada bulan Juli kemarin kami mencatat ada dua lokasi kejadian rumah roboh, yakni yang pertama di Kecamatan Candipuro rumah rusak parah milik warga bernama Herman, dan di Kecamatan Tanjung Bintang rusak sedang milik Andi Nasution," kata dia.

Ia mengimbau agar masyarakat tetap waspada, terutama ketika beraktivitas di luar, serta tetap mengikuti informasi dari sumber informasi kebencanaan resmi atau BMKG.

Dia juga meminta kepada seluruh masyarakat, petani dan nelayan untuk yang beraktivitas, agar selalu waspada akan potensi cuaca buruk, seperti angin kencang, sambaran petir, dan gelombang tinggi.