Minggu Ini, Kasus Kematian Akibat COVID-19 Meningkat Tajam Hingga 25,3 Persen
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 Wiku Adisasmito memaparkan kasus kematian akibat COVID-19 di Tanah Air meningkat drastis hingga 25,3 persen per Minggu, 31 Januari. 

Padahal pada minggu sebelumnnya, angka kematian ini sempat mengalami penurunan hingga tiga persen.

"Bisa dikatakan perkembangan pada minggu ini buruk setelah kemarin sempat mengalami penurunan tiga persen. Pada minggu ini, angka kematian kembali meningkat tajam 25,3 persen dari minggu lalu dan ini harusnya menjadi perhatian kita bersama," kata Wiku dalam konferensi pers yang ditayangkan di akun YouTube Sekretariat Presiden, Selasa, 2 Februari.

Dia kemudian memaparkan angka kematian akibat COVID-19 disumbangkan oleh Provinsi Jawa Barat. Selanjutnya, peningkatan angka ini disumbangkan oleh Provinsi Jawa Tengah, Sulawesi Utara, DKI Jakarta, dan Kalimantan Utara.

Dengan kondisi ini, Wiku kemudian menegaskan semua pihak untuk serius dan berupaya terus menurunkan angka kematian ini. Apalagi, berdasarkan data yang dimilikinya, kematian akibat COVID-19 ini sebanyak 47,1 persen berasal dari masyarakat dengan kelompok lanjut usia (lansia).

"Angka kematian didominasi oleh usia lebih dari 59 tahun sebanyak 47,1 persen," tegasnya.

Menurutnya, usia ini rentan karena tak memiliki daya tahan tubuh yang kuat dan banyak lansia yang memiliki penyakit bawaan atau komorbid. Sehingga, hal ini memperparah kondisi mereka ketika tertular COVID-19.

Sehingga, dia mengingatkan kelompok usia produktif untuk hati-hati terhadap mereka yang berusia rentan.

"Untuk kelompok usia produktif setelah bepergian keluar rumah dimohon untuk segera membersihkan diri, berganti pakaian dan disinfeksi barang-barang yang digunakan," ungkapnya.

"Jika sedang merasa kurang sehat atau timbul gejala covid-19 segera periksakan diri ke puskesmas terdekat. Jangan melakukan kontak dengan anggota keluarga yang masuk dalam kelompok lansia atau kondisi rentan," imbuhnya.

Diberitakan sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) merilis tambahan kasus positif COVID-19 terbaru per hari ini. Sebanyak 71.702 spesimen diperiksa hari ini. Hasilnya, ada 10.379 kasus positif COVID-19 baru.

"Total akumulasi kasus positif sejak COVID-19 ditemukan di Indonesia mencapai 1.099.687 orang," demikian dikutip dari data Kemenkes, Selasa, 2 Februari.

Kasus sembuh pada hari ini bertambah 12.848 kasus, sehingga totalnya ada 896.530 orang sembuh. Kemudian, kasus konfirmasi positif yang meninggal bertambah 304 orang dan totalnya 30.581 orang.

Selain itu, jumlah spesimen yang sudah diperiksa mencapai 9.358.604. Rinciannya, sebanyak 9.217.289 spesimen diperiksa menggunakan real time polymerase chain reaction (RT-PCR) dan 141.315 menggunakan tes cepat molekuler (TCM).

"Hasil positif kumulatif per jumlah orang yang diperiksa atau positivity rate sebesar 17,6 persen," tulisnya.

Untuk jumlah orang yang diduga tertular COVID-19 atau yang saat ini dikategorikan sebagai kasus suspek, tercatat di angka 75.533 orang. Saat ini, 510 kabupaten/kota dari 34 provinsi telah memiliki kasus COVID-19.