Bagikan:

SAMARINDA - Setelah sembilan hari tersesat akhirnya Tim Rescue Unit SAR Gabungan Kota Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim), berhasil menemukan seorang pekerja yang sempat hilang di hutan lokasi kerja PT PT ITCI Hutani Manunggal (IHM), Kecamatan Loa Kulu, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).

"Satu orang korban tersesat itu atas nama Slamet Riyadi, pria, 28 tahun, yang beralamat di Jalan Teratai RT 07, Kelurahan Sepaku, Kecamatan Sepaku," ujar Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KKP) Kota Balikpapan Melkyanus Kotta dalam rilis yang diterima di Samarinda, Sabtu.

Slamet Riyadi ditemukan tim gabungan di belantara dalam kegelapan malam pada Sabtu dini hari pada pukul 00.05 WITA.

Tim SAR Gabungan, katanya, berhasil menemukan korban dalam keadaan selamat pada posisi 0°45’82’’ S 116°46’26’’ E dengan kondisi lemas dan linglung, pada jarak 3 kilometer dari lokasi pertama kali bersama rekan yang sama-sama hendak pulang kerja.

"Korban ditemukan tim gabungan sekira 3 km ke arah barat dari lokasi terlihat sebelumnya, selanjutnya korban dievakuasi ke klinik milik perusahaan setempat untuk penanganan medis. Setelah ditemukan korban, maka operasi pencarian dinyatakan ditutup," katanya.

Unsur yang terlibat dalam pencarian adalah Tim Rescue Unit Siaga SAR Samarinda, Polsek Loa Kulu, Disdamkar Kabupaten Kukar, PT IHM, PT PJS, Satria Rescue Samarinda, Animal Rescue, warga Desa Semoi Dua, dan keluarga korban.

Sebelumnya, dikutip ANTARA, Sabtu siang, korban tersesat pada Kamis 10 Agustus 2023 sekitar pukul 16.30 WITA. Sedangkan laporan masuk ke Unit SAR Kota Samarinda pada Minggu 13 Agustus pada pukul 18.45 WITA, dengan pelapor Harry Nababan selaku Humas IHM.

Kronologis tersesatnya korban, seperti yang diungkapkan pelapor, Kamis itu Slamet Riyadi berencana pulang dari lokasi kerja menuju pondok kerja bersama dua temannya. Namun korban hilang di perjalanan, lantas perusahaan dan rekan korban mencari namun nihil, sehingga kemudian dilaporkan ke Tim SAR.

Dua teman Slamet yang sekaligus menjadi saksi atas tersesatnya korban itu adalah Budi Andy Saputra dan Rismanto. Keduanya juga beralamat di Kecamatan Sepaku, kawasan Ibu Kota Nusantara (IKN).