Bagikan:

JAKARTA – Mayat laki-laki bersimbah darah di Jalan Rambutan, kawasan kantor Pertanian Kementerian Pertanian, Pasar Minggu, Jakarta Selatan diduga kuat korban pembunuhan. Meski Polres Metro Jakarta Selatan belum mengeluarkan pernyataan resmi, namun saksi di lokasi kejadian dapat memastikannya lantaran ia melihat detik-detik korban dibuang di jalan. Berikut keterangan saksi saat diwawancara wartawan di lokasi kejadian

Sebut saja Yanto, bukan nama sesusungguhnya karena dia tak ingin identitasnya dibuka. Yanto mengaku melihat kejadian pembunuhan itu, sebab rumahnya tak jauh dari tempat kejadian perkara (TKP), tempat ditemukannya MDS (53) selaku korban.

Diceritakan Yanto, pagi itu masih terlihat gelap. Yanto mengaku mendengar suara teriakan keras di depan rumahnya. Ia menduga suara itu adalah teriakan dari korban sebelum ditemukan tewas.

Penasaran dengan suara yang didengarnya, Yanto mengintip dari balik jendela rumahnya. Selanjutnya, Yanto menyalakan lampu teras rumahnya kemudian ia buka pintu rumah menuju halaman. Saat itu Yanto melihat korban diturunkan dari mobil, masih hidup.

“Si korban diturunin di situ tuh (sambil menunjuk jalanan), diseret. Dia kan setirnya sebelah kanan, makanya itu ada bekas hitam-hitam itu sudah saya siram. Jadi sepatunya jatuh, terus diseret ke sana,” kata Yanto saat ditemui di rumahnya di Pasar Minggu, Jakarta Selatan, 15 Agustus.

“Tapi saya belum kepikiran kalau itu korban kejahatan. Tapi dia (pelaku) kaget setelah lampu ini saya nyalain. Dia ngebut ke sana, putar balik,” sambungnya.

Yanto menerangkan, pelaku memutar balik mobil yang sebelumnya dari arah Pasar Minggu lalu menuju arah Ragunan. Namun karena banyak gerbang yang ditutup, lanjut Yanto, dia kembali melewati TKP, tempat korban dibuang.

“Habis itu dia turun, seperti orang ngambil sesuatu gitu (ke tubuh korban),” tuturnya.

Setelah itu dia pergi meninggalkan korban di lokasi kejadian. Yanto menduga jika jenazah itu adalah korban pembunuhan. Dugaan Yanto begitu kuat lantaran ia mendengar suara teriakan yang diduga suara korban.

“Teriak woahh” mungkin dia lagi dieksekusi kan, tapi ada suara “jedug-jedug” mungkin dia melawan. Korbannya sopir taksi online, dan dia kelihatannya dihabisi dari belakang. Karena jantung yang ditusuk. Begitu sudah enggak bersuara rupanya dia diturunin,” ucapnya.

Yanto mengaku telah melihat wajah pelaku dan nomor pelat nomor mobil tersebut. Menurutnya, mobil itu terbilang baru jika dilihat dari nomor polisi mobilnya.

“Jadi pas dilihat belakangnya tulisannya RUS, terus pak polisi kasih tahu pelat nomor aslinya B 2166 KIL,” ujarnya.

Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, AKBP Irwandhy mengatakan masih mendalami soal dugaan korban merupakan sopir taksi online.

“Masih kita dalami,” tutupnya.