Bagikan:

JAKARTA - Dassault Aviation melanjutkan produksi tahap kedua 18 unit pesawat tempur Rafale sehingga saat ini ada 24 unit yang diproduksi dari total 42 unit pesanan Indonesia sebagaimana isi kontrak pembelian yang diteken oleh Kementerian Pertahanan RI dan perusahaan pada Februari 2022.

“Fase kedua sudah efektif,” kata Kepala Biro (Karo) Humas Sekretariat Jenderal Kementerian Pertahanan Brigjen TNI Edwin Adrian Sumantha dilansir ANTARA, Jumat, 18 Agustus.

Dassault Aviation dalam laman resminya menyampaikan 18 unit Rafale mulai diproduksi di Prancis pada Kamis (10/8), setelah enam unit pertama masuk tahap produksi pada September 2022.

“Tahapan ini memperkuat kemitraan jangka panjang bersama Pemerintah Indonesia, dan untuk sekali lagi terima kasih atas kepercayaan ini. Kerja sama ini menunjukkan hubungan strategis yang menyatukan Indonesia dan Prancis, dan ini akan terlihat dari kehadiran (pesawat buatan) Dassault Aviation di Indonesia,” kata Chairman dan CEO Dassault Aviation Eric Trappier dalam laman resmi perusahaan.

Pesawat tempur generasi 4,5 yang dipesan Indonesia itu mampu menjalankan berbagai peran (omnirole) sehingga dapat memperkuat kedaulatan Indonesia sekaligus memperkuat peran RI sebagai salah satu negara berpengaruh di kawasan.

Kontrak pembelian Rafale yang diteken Kementerian Pertahanan RI dan Dassault Aviation juga mencakup alih teknologi dan pelatihan untuk penggunaannya, serta pemeliharaan, perawatan, dan perbaikan (MRO) pesawat.

Dassault Aviation dalam laman resminya menyampaikan perusahaan menyediakan fasilitas lengkap berupa dukungan logistik dan pelatihan dalam pembelian 42 unit Rafale itu.

“Akuisisi generasi terbaru Rafale untuk TNI Angkatan Udara mencakup alih teknologi yang menyeluruh untuk industri dirgantara Indonesia. Program-program pendidikan juga segera diluncurkan sebagai bagian dari pelatihan teknis Rafale,” kata Dassault Aviation dalam laman resminya.

Nantinya, untuk alih teknologi Rafale, Dassault Aviation bekerja sama dengan PT Dirgantara Indonesia, yang saat ini berpusat di Bandung, Jawa Barat. Nota kesepahaman kerja sama salah satunya untuk MRO Rafale diteken dua perusahaan pada Februari 2022.

Indonesia merupakan pembeli kedua Rafale di kawasan Indo-Pasifik menyusul India yang telah menerima 36 unit Rafale dari Dassault Aviation pada 2022.