Bagikan:

JAKARTA - Nurul Aurila Mafaza (21) seorang wanita penumpang kapal KM Sakura Express mendadak alami sesak nafas di perairan Pantai Pasir Padi, Bangka Belitung. Kasus itu pun dilaporkan ke Kantor SAR Pangkalpinang untuk proses evakuasi.

Setelah dilakukan pelacakan, ternyata kapal yang ditumpangi korban berada di koordinat 2° 06.095''S 106° 13.225''T. Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang I Made Oka Astawa selanjutnya membuka Operasi SAR Gabungan bernama Medis Evacuatin (MEDEVAC).

Selanjutnya, Tim SAR gabungan dari Tim Rescue Basarnas Babel, Polairud Polda Kep. Babel, KSOP Pangkal Balam, KPLP Tanjung Priok, KKP Pangkalpinang dan lainnya berhasil mengevakuasi Nurul.

"Sebelumnya Kantor Pencarian dan Pertolongan Pangkalpinang menerima informasi dari Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Pangkalbalam pada Senin, 31 Juli. Ada salah satu penumpang kapal Roro yang mengalami sakit sesak nafas dan butuh pertolongan untuk segera di evakuasi," kata I Made Oka Astawa saat dikonfirmasi VOI, Senin, 31 Juli.

Selanjutnya, Tim SAR Gabungan segera menuju ke dermaga KN SAR Karna untuk melakukan evakuasi terhadap korban dengan menggunakan Rigid Inflatable Boat untuk menuju ke KM Sakura Express yang sedang lego jangkar di Perairan Pantai Pasir Padi, karena air surut dan tidak dapat masuk alur Pangkalbalam.

"Dalam proses evakuasi Tim SAR Gabungan mengalami kendala, yakni ombak besar sehingga saat akan memindahkan korban ke Rib Basarnas sangat sulit," katanya.

Kemudian Tim SAR memutuskan menggunakan bantuan kapal Pandu Pilot Boat dari Pelindo guna memudahkan evakuasi korban dari KM Sakura Express.

"Pada pukul 12.38 WIB, kapal yang digunakan Tim SAR Gabungan untuk evakuasi tiba di Dermaga Pelabuhan Pangkal Balam. Kemudian pada pukul 12.45 WIB, proses evakuasi dilanjutkan dengan membawa korban untuk dirujuk ke Puskesmas Pangkalbalam oleh ambulans KKP dalam kondisi lemas," katanya.