JAKARTA - Komunitas Ojek Online Indonesia (Kajol) menyatakan dukungannya kepada bakal calon presiden 2024 dari PDIP, Ganjar Pranowo. Ganjar dinilai sebagai sosok pemimpin yang merakyat, memiliki prestasi dan track record yang baik dibanding capres lainnya.
Juru bicara Kajol, Risnandar, mengklaim lebih dari empat juta pengemudi ojol yang tergabung dalam Kajol sudah sepakat untuk mendukung dan memenangkan Ganjar sebagai presiden.
Hal ini disampaikannya setelah bertemu dengan Ganjar di Jakarta, Sabtu, 29 Juli.
"Jadi kenapa Kajol Indonesia ini mendukung Pak Ganjar karena kami menilai beliau yang punya prestasi dan punya track record yang baik. Salah satu calon presiden yang bisa meneruskan mega proyek yang akan membuat Indonesia menjadi negara maju," kata Risnandar dalam keterangan tertulis yang diterima.
Ia yakin, Ganjar mampu membawa kesejahteraan bagi semua masyarakat Indonesia, termasuk para driver ojol. Misalnya, dengan memfasilitasi kegiatan pelatihan ketrampilan dan pendampingan sehingga masyarakat bisa menjadi mandiri.
"Banyak program dari Pak Ganjar yang memang bermanfaat untuk masyarakat kecil. Seperti UMKM, pelatihan, pendampingan, akses modal dan lainnya. Khususnya UMKM ini yang menarik, karena beliau sangat konsen terkait hal itu," ucapnya.
Di samping itu, pihaknya juga yakin Ganjar mampu memberikan regulasi dan payung hukum pada ojek online. Ganjar menurut Risnandar sangat mendukung adanya payung hukum bagi para driver ojol.
"Kami sangat yakin. Dengan apa yang disampaikan beliau tadi, menurut kami itu sangat jelas ya, beliau sangat mendukung dan memang beliau menginisiasi juga bagaimana caranya ke depan ojek online itu tidak di ranah abu-abu. Lebih konkret, entah ada koperasi atau segala macamnya beliau sudah dan mendukung ke depannya ojek online bisa sejahtera," pungkasnya.
BACA JUGA:
Sementara itu, Ganjar mengajak seluruh driver ojol untuk bersinergi. Kekuatan besar yang ada harus dioptimalkan untuk memperjuangkan hak mereka.
"Kalau kekuatan itu bisa disinergikan, maka problem yang dialami driver ojol bisa diselesaikan. Semua harus solid, dan membentuk organisasi semacam ini sangat diperlukan," ucapnya.
Memang, lanjut Ganjar, banyak persoalan driver ojol yang perlu diselesaikan. Misalnya, soal kebijakan tarif. Kebijakan penentuan tarif biasanya hanya diambil secara sepihak oleh aplikator.
"Makanya kalau solid, bisa memaksa aplikator agar tuntutannya didengar. Bisa juga ke depan, ada perwakilan driver ojol yang menjadi perwakilan di aplikator. Jadi komisaris misalnya, agar ada representasi teman-teman ojol di sana. Atau bisa juga masuk ke politik, ada keterwakilan ojol di DPR agar bisa memperjuangkan haknya," jelasnya.
Ganjar juga mendorong driver ojol membuat koperasi. Dengan kekuatan sebesar itu, koperasi bisa dioptimalkan untuk membuat bisnis usaha dengan tujuan menyejahterakan anggotanya.
"Bisa buat unit usaha bengkel, UMKM atau bahkan membuat aplikasi sendiri," pungkasnya.