Polda Kepri Gagalkan Pengiriman 5.500 Benur Lobster dari Lampung
Tiga jeriken berisikan benur lobster yang diamankan personel Polda Kepri (ANTARA/HO-Ditreakrimsus Polda Kepri)

Bagikan:

BATAM - Polda Kepulauan Riau menggagalkan pengiriman 5.500 ekor benur lobster yang akan diselundupkan ke negara Singapura melalui Kota Batam dari Provinsi Lampung.

"Pada tanggal 26 Juli 2023, personel Direktorat Kriminal Khusus (Ditreskrimsus) Polda Kepri menggagalkan upaya pengiriman 5.500 ekor benur lobster yang dibawa dari Lampung ke Jambi, kemudian dibawa ke Kota Batam. Dari Batam nanti akan diselundupkan ke negara Singapura," ujar Direktur Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Kepri Kombes Nasriadi di Batam dilansir ANTARA, Jumat, 28 Juli. 

Dalam pengungkapan itu, pihaknya menangkap empat orang tersangka berinisial SB, AH, F, dan Z. Mereka ditangkap di pelabuhan rakyat di Tanjung Riau, Kota Batam.

Penangkapan dilakukan setelah adanya informasi yang diterima kepolisian bahwa akan ada pengiriman benur lobster ke Singapura secara ilegal melalui Kota Batam pada Rabu (26/7).

Kemudian sekitar pukul 16.30 WIB, tim melakukan pengintaian para tersangka yang diduga membawa benur lobster di sekitar Pelabuhan Tanjung Riau dengan modus memasukkan benih benur lobster ke dalam jeriken. 

Selanjutnya, tim mengamankan tersangka dan mendapatkan 35 kantong plastik berisikan benur jenis mutiara sebanyak 200 ekor dan jenis pasir sebanyak 5.300 ekor.

"Benur lobster tersebut berasal dari Bandar Lampung dan dibawa menuju Jambi. Dari Jambi dibawa lagi dengan menggunakan kapal cepat menuju Batam. Benur lobster tersebut dijual dengan kisaran harga satu ekor benur lobster jenis mutiara Rp150 ribu dan jenis pasir Rp100 ribu," kata Kombes Nasriadi.

Para pelaku dijeraet Pasal 88 Jo Pasal 16 ayat 1 Undang-Undang Nomor 45 Tahun 2009 tentang Perubahan atas Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang RI Nomor 6 Tahun 2023 tentang Perppu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja.