MATARAM - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Mataram memastikan kondisi kesehatan jemaah haji setelah pulang dari Tanah Suci tetap dipantau selama 14 hari.
"Selama 14 hari ke depan, kondisi kesehatan jemaah haji masih tanggung jawab dari petugas kesehatan dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Mataram," kata Kepala Seksi (Kasi) Penyelenggara Haji dan Umrah (PHU) Kantor Kemenag Kota Mataram H Kasmi di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), Senin 24 Juli.
Terkait dengan itu, Kasmi berharap agar jemaah haji asal Kota Mataram yang sudah pulang, diharapkan segera melakukan pemeriksaan ketika mengalami gangguan kesehatan.
Hal itu sebagai langkah antisipasi menghindari hal-hal yang tidak diinginkan, sebab di Tanah Suci jemaah berinteraksi dengan jemaah dari berbagai penjuru dunia.
"Jika sudah lewat 14 hari, jemaah tidak mengalami gangguan kesehatan maka dianggap aman," ujarnya.
BACA JUGA:
Kasmi mengatakan, sebanyak 392 orang haji termasuk petugas asal Kota Mataram tergabung dalam Kelompok Terbang (Kloter) 4 Embarkasi Lombok atau kloter utuh Kota Mataram sudah tiba di rumah masing-masing.
Jemaah kloter utuh Kota Mataram itu, tiba di Bandara Internasional Lombok pada Minggu 23 Julisekitar pukul 03.30 Wita, dan langsung menuju Asrama Haji Embarkasi Lombok di Jalan Lingkar Selatan.
Namun dari 392 haji yang tiba, dua orang tidak ikut ke asrama haji karena langsung menuju ke RSUP NTB sebab satu jemaah dalam kondisi sakit dan harus segera dirawat.
"Yang sakit istrinya atas nama Rohaniah asal Petemon Pagutan, tapi suaminya ikut mendampingi ke RSUP NTB sehingga tidak bisa ikut proses pelepasan di asrama haji," katanya.
Sementara jemaah lainnya, tambah Kasmi, sejauh ini dalam kondisi sehat walafiat dan sudah berkumpul dengan keluarga masing-masing.