Dua Kapal Perang KRI "Disekolahkan" ke Luar Negeri
DOK. Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut

Bagikan:

JAKARTA - Panglima Komando Armada I (Pangkoarmada I) Laksda TNI Abdul Rasyid melepas KRI Bung Tomo-357 dan KRI John Lie-358 untuk mengikuti latihan di luar negeri.

KRI Bung Tomo-357 akan mengikuti Multinational Exercise AMAN-21 di Pakistan dan KRI John Lie-358 akan melaksanakan pelayaran muhibah atau port visit ke Brunei Darussalam.

Rasyid mengatakan, pengiriman dua kapal perang dalam misi Latihan merupakan kegiatan diplomasi yang dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 16 Tahun 2017 tentang Kebijakan Kelautan Indonesia.

"Yang menyebutkan dalam salah satu visi kebijakan kelautan tersebut, yaitu mampu memberikan kontribusi positif bagi keamanan dan perdamaian kawasan dan dunia sesuai dengan kepentingan nasional" kata Rasyid dalam keterangannya, Jumat, 29 Januari.

Dalam pelayaran muhibah, KRI John Lie-358 melibatkan 109 personel, sementara latihan multinasional yang diikuti KRI Bung Tomo memberangkatkan 112 personel. Dalam pelayaran tersebut, juga mengikutsertakan 18 Kadet AAL Angkatan 66 sebagai peserta On Job Training (OJT).

Rasyid melanjutkan, misi Latihan Multinational Exercise AMAN-21 di Pakistan dan Port Visit ke Brunai Darussalam juga berfungsi untuk penguatan diplomasi militer dan peningkatan kontribusi dalam memenangkan kepentingan nasional.

Khusus kegiatan multinational Exercise AMAN-21 diselenggarakan 2 tahun sekali oleh Angkatan Laut Pakistan. Fokus kegiatan ini adalah kerjasama antar angkatan laut, Maritime Interdiction Operation (MIO) dan Pembekalan di Laut. 

"Multinational Exercise AMAN-21 sendiri merupakan latihan ketujuh, Tahun ini diikuti oleh 39 Negara peserta dan dilaksanakan pada 11-16 Februari 2021 di Karachi, Pakistan" jelas Rasyid.

Rangkaian latihan Multinational Exercise AMAN-21 sendiri dimulai pada tahun 2007 dengan tujuan untuk mempromosikan kerjasama dan stabilitas regional, interoperabilitas yang lebih besar. 

Selain itu, kegiatan dilakukan untuk menunjukkan kesamaan pemikiran dalam melawan terorisme dan kejahatan dalam domain maritim termasuk pembajakan.