Bagikan:

SORONG  - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyebut pembangunan pabrik kelapa sawit di Manokwari, Papua Barat, perlu dipercepat karena situasi darurat pascakebakaran pabrik sawit yang lama.

"Supaya dipercepat, sebab (pabrik kelapa sawit sebelumnya) Medco terbakar, jadi mereka (petani) tidak ada alternatif (menjual). Supaya dipercepat saja, darurat situasinya," kata Wapres saat meninjau program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Kampung Wasegi Indah, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari dilansir ANTARA, Sabtu, 15 Juli.

Wapres mengatakan program PSR di Manokwari merupakan program strategis nasional sebagai upaya pemerintah dalam meningkatkan produktivitas tanaman perkebunan kelapa sawit nasional.

Wapres menyampaikan bahwa program peremajaan sawit dilakukan guna menjadikan perkebunan sawit yang sudah tidak produktif, kembali produktif.

"Sawit di daerah ini (seluas) 9.000 hektare ini sudah mulai tidak produktif, karena sudah tua, kemudian dengan adanya peremajaan sawit dan sudah 2.021 hektare, ini suatu perubahan, supaya bisa produktif lagi dan hasilnya supaya besar lagi," ujar Wapres.

Wapres juga menyaksikan Pencanangan dan Penyerahan Rekomendasi Teknis (Rekomtek) Pabrik Kelapa Sawit Rakyat dari Direktur Tanaman Kelapa Sawit dan Aneka Palma Kementerian Pertanian Ardi Praptono kepada Ketua Koperasi Produsen Sawit Arfak Sejahtera Dorteus Paiki.

Tidak hanya itu, Wapres juga melakukan penanaman bibit sawit sebagai wujud mendukung program Peremajaan Sawit Rakyat.

Kemudian, pada kesempatan yang sama Wapres juga melakukan penyerahan bantuan dari Program Sosial Bank Indonesia berupa sarana dan prasarana kandang komunal sapi di lahan replanting sawit kepada Kelompok Tani Sumber Rejeki Kabupaten Manokwari.

Bantuan replikasi best practices metode sungkup pada lahan pertanian bawang merah kepada Kelompok Tani Sinar Tani Manokwari; serta bantuan sarana dan prasarana pendukung ibadah kepada Masjid Al Muttaqin dan Masjid An Nur Manokwari