Bagikan:

SULUT - Warga lereng Gunung Karangetang di Dusun Bolo, Kecamatan Siau Timur yang bertahan di barak pengungsian diperbolehkan pulang sementara waktu.

Aktivitas vulkanik Gunung Karangetang sempat meningkat disertai munculnya guguran awan panas.

"Mereka sudah diizinkan pulang tapi hanya untuk sementara waktu. Itu informasi dari petugas pengamatan gunung api," kata Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sitaro, Sonny Belseran di Manado, Sulawesi Utara (Sulut), Sabtu 15 Juli, disitat Antara.

Menurut Sitaro, alasan diperbolehkannya warga Dusun Bolo kembali ke rumah lantaran jarak luncur guguran lava semakin berkurang.

"Jadi mulai hari ini mereka diizinkan pulang, tapi sekali lagi untuk sementara waktu," tuturnya.

Apabila, terjadi peningkatan jarak luncur guguran lava sehingga semakin dekat dengan pemukiman, maka langkah evakuasi kembali akan dilakukan.

"Kami terus berkoordinasi dengan petugas pos pengamatan gunung api terkait dengan aktivitas Gunung Karangetang. Kalau memang sudah membahayakan jarak luncurnya, maka akan dilakukan langkah evakuasi," katanya.

Sebelumnya, sebanyak 17 warga atau sembilan kepala keluarga Dusun Bolo, Kelurahan Tarorane, Kecamatan Siau Timur, Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara, diungsikan ke Gereja Bukit Zaitun akibat awan panas guguran Gunung Karangetang.

Awan panas guguran terjadi pada Senin 10 Juli pada pukul 07.58 WITA dan pukul 08.50 WITA dengan jarak luncur dua kilometer ke arah Kali Kahetang atau sektor tenggara.