Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengaku tidak pernah lepas dari serangkaian koordinasi dengan pemerintah pusat, khususnya Presiden Jokowi. Dalam mengawal berbagai program pemerintah pusat dalam membangun Jawa Tengah, Ganjar Pranowo mengaku terus lakukan koordinasi.

Pengakuan tersebut ia sampaikan saat memberikan pemaparan di Rakernas XVI Apeksi 2023 di Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis 13 Juli. Salah satu suksesi koordinasinya dengan Jokowi, Ganjar Pranowo menceritakan saat dirinya mengawal proyek pembangunan bendungan di Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Ganjar Pranowo mengaku bersyukur karena salah satu isu yang sering dikeluhkan dan menjadi stempel hitam bagi dirinya dalam kasus Bendungan Wadas adalah perihal ganti rugi. Ganjar Pranowo menuturkan berkat koordinasinya dengan Presiden Jokowi, pemerintah kini telah memberikan ganti untung Rp 11 miliar kepada Ketua Kelompok Penolak.

“Belasan tahun tidak pernah bisa berhasil. Kita lobi setengah mati mendapatkan ini. Tentu ada pro-kontra. Tidak ada yang mau bertanggung jawab. Saya datang ke lokasi, saya sampaikan bahwa saya penanggungjawabnya, ini saya bereskan, yang ditahan saya minta keluar, dan saya datangi orangnya,” ujar Ganjar Pranowo.

“Tapi informasi ini tidak terbagi dengan baik. Maka saya sampaikan Ketua Kelompok Penolak sudah dapat ganti untung Rp 11 miliar. Saya komunikasi dengan Pak Jokowi, ijin pak skin ganti ruginya bagus banget. Memudahkan kami untuk bicara dengan mereka. Sekarang 100 persen semua sudah diukur lahannya, 100 persen,” terang Ganjar Pranowo.

Pria bakal calon presiden dari PDI-P ini juga bercerita mengenai 50 menitnya yang berharga berkoordinasi dengan Jokowi jelang lebaran, khususnya dalam konteks pemulihan ekonomi.

“Saya dapat briefing 21 April sekitar 50 menit terbang dari Jakarta menemani beliau sendirian. Pak presiden menyampaikan bagaimana kondisi ekonomi global sedang tidak baik, infrastruktur mesti cepat dikerjakan, dan bagaimana peran kepala daerah harus melakukan itu dengan cepat,” tambah Ganjar Pranowo.

Bukan hanya itu, percepatan pertumbuhan ekonomi pun dilakukan oleh Ganjar Pranowo di Jawa Tengah hasil dari koordinasi Presiden Jokowi. Ia menceritakan bagaimana Jawa Tengah menjadi salah satu tempat percontohan kemajuan industri berskala internasional.

“Ketika pak Presiden memerintahkan untuk Jawa Tengah jadi tempat sebuah contoh, jadilah (kabupaten) Batang. 9 bulan kita kejar dan bersaing dengan Vietnam. Tapi pak ada problem SDM, maka kita buatkan vocational school di sana untuk mempersiapkan mereka masuk ke kawasan ini,” urai Ganjar Pranowo.