JAKARTA - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono melaporkan situasi keamanan Papua hingga upaya pembebasan Pilot Susi Air kepada Wakil Presiden Ma’ruf Amin di Istana Wapres, Jakarta.
“Secara umum situasi Papua semua kondusif tapi yang selalu saya sampaikan ada beberapa wilayah yang kerawanan masih ada, khususnya Kabupaten Nduga,” kata Panglima TNI usai bertemu dengan Wapres dilansir ANTARA, Selasa, 4 Juli.
Wapres memanggil Panglima TNI beserta Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD.
Panglima TNI Yudo menjelaskan tentang Papua, sementara Menko Polhukam menjelaskan perkembangan mengenai polemik Pondok Pesantren Al Zaytun.
Panglima TNI melanjutkan bahwa terkait upaya pembebasan Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Egianus Kogoya saat ini upaya negosiasi dipercayakan kepada Penjabat (Pj) Bupati Nduga Edison Gwijangge.
Namun, menurut Panglima TNI, untuk negosiasi ada kendala menyangkut pesawat untuk mengantar ke titik tempat negosiasi akan dilaksanakan.
“Karena memang kesulitan, pesawat takut untuk menuju daerah yang ditentukan atau disepakati. Belum percaya untuk mengangkut atau untuk (mengantar ke titik) negosiasi tadi, jadi kita masih tunggu,” jelas Panglima.
Panglima mengatakan saat ini proses negosiasi damai dipercayakan kepada Pj Bupati Nduga untuk mengutamakan keselamatan Pilot Philip maupun masyarakat di sekitar agar tidak menjadi korban.
BACA JUGA:
Sedangkan terkait adanya permintaan uang tebusan senilai Rp5 miliar dari gianus Kogoya, Panglima TNI mengaku tidak tahu hal tersebut. Namun jika benar itu merupakan permintaan Kogoya, maka, menurutnya, hal itu akan dipenuhi untuk keselamatan sandera.
“Kalau permintaannya itu kita penuhi demi keselamatan. Ya itu tadi kita lebih utamakan kemanusiaan. Kalau (menyangkut) kemanusiaan nggak ada harganya. Tidak bisa dihargai berapa pun, apabila ini menyangkut keselamatan nyawa manusia, baik keselamatan pilot maupun masyarakat yang berada di sekitar,” terangnya.
Adapun Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma’ruf Amin secara terpisah akan ke Papua dalam waktu dekat. Terkait hal itu, Panglima TNI menekankan sebagaimana prosedur kunjungan kepala negara atau pejabat ke daerah, maka pihaknya akan mengantisipasi keamanan dengan pasukan yang ada.