JAKARTA - Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksamana Muda (Laksda) Julius Widjojono mengakui dalam operasi penyelamatan pilot Susi Air Capt Philip Mark Merthens di Nduga, Papua Pegunungan terkendala kondisi cuaca.
“Yang paling menyulitkan adalah cuaca, kondisi pilot sudah diketahui, operasi sudah makin mengerucut dan terfokus, jadi cuaca sangat tidak menentu di Papua,” kata Julius kepada wartawan di Puspen TNI Markas Besar TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Minggu, 16 April.
Julius menuturkan pihak TNI telah mencoba berkomunikasi dengan Satgas Yonif R 321/GT terkait dengan operasi tersebut melalui saluran radio. Namun, ada sedikit kendala dalam komunikasi, sehingga menyulitkan operasi penyelamatan Pilot Susi Air.
“Jadi cuaca, dan ini sangat tidak menentu di Papua. Kemarin kami mencoba untuk berkomunikasi melalui saluran radio juga masih terhambat,” tutupnya.
Sebelumnya, Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono mengaku optimistis untuk menyelamatkan Pilot Susi Air Kapten Philip Mark Mehrtens yang disandera Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Pimpinan Egianus Kogoya bisa dibebaskan dengan selamat.
BACA JUGA:
"Insyaallah optimistis. Ya, optimistis," ujar Yudo.
Yudo juga optimistis Philip selamat apabila pembebasan dilakukan dengan cara persuasif. Menurut dia, jika penyelamatan dilakukan dengan cara militer, KKB tidak segan untuk menembak pilot tersebut.
"Apabila saya bebaskan dengan cara militer, saya sudah monitor dari pembicaraan, 'nanti kalau ketemu TNI bunuh saja, tembak saja, nanti biar TNI yang dituduh membunuh pilot ini'," ucapnya.