BANTUL - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengestimasikan kerugian material akibat gempa bumi bermagnitudo 6,0 di selatan DIY pada Jumat, 30 Juni mencapai sebesar Rp69,9 juta.
"Estimasi kerugian sebesar Rp69,9 juta itu sebagian besar karena kerusakan rumah," kata Komandan Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Bantul Aka Luk Luk Firmansyah saat dikonfirmasi di Bantul, Antara, Minggu, 2 Juli.
Menurut dia, estimasi kerugian akibat gempa tektonik yang episenternya terletak di koordinat 8,63 LS, 110,08 BT, atau berlokasi di laut pada jarak 81 km arah selatan Kota Wates, DIY, dengan kedalaman 67 km itu, untuk Kabupaten Bantul. Sebaran kerusakannya di 95 titik lokasi di 15 kecamatan.
Objek yang terdampak meliputi sebanyak 86 rumah warga, satu jaringan listrik, dua fasilitas umum, lima fasilitas pendidikan, dan satu tempat usaha, sedangkan korban ada sembilan orang, terdiri atas delapan orang luka-luka dan satu orang meninggal dunia.
"Upaya yang sudah kami lakukan yaitu melaksanakan koordinasi dengan pihak terkait internal dan eksternal, melakukan asesmen titik terdampak, dan penanganan korban luka dirujuk ke rumah sakit terdekat," katanya.
Saat ini bahkan sejak kejadian gempa, situasi di Bantul kondusif. Hasil pemetaan menunjukkan tidak ada kebutuhan logistik untuk didistribusikan kepada warga terdampak.
"Secara umum tidak ada kebutuhan logistik, karena aktivitas warga sudah normal pascagempa. Selain itu, juga tidak ada pengungsian di Bantul," katanya.
Setelah kejadian gempa, warga yang rumahnya rusak ringan, bersama dengan tetangga, melakukan gotong royong dan kerja bakti memasang kembali genting yang sempat melorot akibat gempa.
BACA JUGA:
"Terkait pengiriman bantuan berupa bahan bangunan ke lokasi terdampak, kami masih menunggu kebijakan dari pemerintah daerah," katanya.